Courtesy of YahooFinance
Sebagian besar saham di Asia mengalami penurunan karena para trader mempertimbangkan dampak kebijakan yang mungkin diambil oleh presiden terpilih Donald Trump dan penguatan dolar terhadap ekonomi regional. Indeks MSCI Asia Pasifik turun untuk hari ketiga berturut-turut, dengan saham Hong Kong mengalami penurunan terbesar setelah munculnya laporan bahwa kabinet Trump akan diisi oleh orang-orang yang dikenal keras terhadap China. Kebijakan Trump yang berencana meningkatkan tarif diperkirakan akan berdampak negatif pada ekonomi global, terutama bagi negara-negara yang merupakan eksportir besar ke AS, seperti China.
Sementara itu, pasar saham AS dan Eropa juga mengalami penurunan, dan dolar semakin kuat. Di China, indeks CSI 300 mengalami fluktuasi setelah ada laporan tentang rencana pemotongan pajak untuk pembelian rumah, tetapi hal ini tidak cukup untuk meningkatkan kepercayaan investor. Hasil dari perusahaan-perusahaan besar seperti Tencent dan Alibaba diharapkan dapat memberikan gambaran tentang bagaimana mereka mengelola bisnis mereka di tengah ketidakpastian ini. Para analis memperkirakan bahwa pasar saham AS mungkin akan mengalami kenaikan lebih besar menjelang akhir tahun dibandingkan saat Trump terpilih sebagai presiden delapan tahun lalu.