Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Kunjungan Tony Blair menjadi langkah awal kerja sama strategis dalam transformasi digital di Indonesia.
- Pemerintah Indonesia membuka peluang kolaborasi untuk pengembangan layanan publik berbasis digital.
- Inisiatif ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan digitalisasi penyaluran bantuan sosial.
Jakarta, Indonesia - Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menerima kunjungan mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, di Jakarta untuk membahas kerja sama strategis dalam mempercepat transformasi digital nasional. Pertemuan ini menjadi langkah awal kolaborasi antara Indonesia dan Tony Blair Institute for Global Change (TBI).
Diskusi mencakup pengembangan layanan pemerintahan berbasis digital, infrastruktur digital, dan pemanfaatan teknologi baru seperti AI. Meutya menyampaikan bahwa pemerintah membuka peluang kerja sama dengan TBI untuk mempercepat pengembangan layanan publik yang langsung dirasakan masyarakat.
Inisiatif ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan layanan publik digital. Meski pertemuan ini masih tahap awal, akan ada pertemuan lanjutan untuk merumuskan bentuk kerja sama yang lebih konkret. TBI menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh upaya Komdigi dalam mempercepat transformasi digital.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang menerima kunjungan Tony Blair di Jakarta?A
Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia.Q
Apa tujuan dari kunjungan Tony Blair ke Indonesia?A
Tujuan kunjungan Tony Blair adalah untuk membahas transformasi digital di Indonesia dan kerja sama dengan pemerintah.Q
Apa saja yang dibahas dalam pertemuan antara Meutya Hafid dan Tony Blair?A
Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas pengembangan layanan pemerintahan berbasis digital dan infrastruktur digital.Q
Apa yang menjadi fokus kerja sama antara Indonesia dan Tony Blair Institute?A
Fokus kerja sama adalah mempercepat pengembangan layanan publik digital dan program 9 juta talenta digital.Q
Siapa yang menegaskan komitmen untuk mendukung transformasi digital di Indonesia?A
Shuhaela Fabya Haqim, Direktur Negara Indonesia untuk Tony Blair Institute.