Courtesy of YahooFinance
AS menetapkan biaya metana untuk penghasil emisi minyak dan gas saat masa jabatan Biden mendekati akhir.
12 Nov 2024, 17.02 WIB
75 dibaca
Share
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden baru saja mengesahkan biaya emisi metana untuk produsen minyak dan gas besar. Biaya ini bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang kuat, metana, yang sering bocor ke atmosfer dari lokasi pengeboran dan peralatan minyak dan gas. Biaya ini akan dimulai dari Rp 14.80 juta ($900) per ton metana yang dilepaskan pada tahun 2024, dan meningkat setiap tahunnya. Langkah ini diambil saat konferensi perubahan iklim COP29 di Azerbaijan, di mana AS juga mendorong negara-negara lain untuk menandatangani janji global untuk mengurangi emisi metana sebesar 30% pada tahun 2030.
Baca juga: Pemerintahan Trump Revisi Aturan Era Biden Terkait Jaminan Finansial Industri Minyak dan Gas
Namun, ada kemungkinan bahwa biaya ini akan dihapus oleh pemerintahan baru yang dipimpin oleh Donald Trump setelah pemilihan mendatang. Organisasi perdagangan minyak dan gas di AS telah meminta Kongres untuk mencabut biaya ini. Jika biaya ini tetap berlaku, diperkirakan dapat mengurangi emisi metana hingga 1,2 juta ton hingga tahun 2035, yang setara dengan mengeluarkan hampir 8 juta mobil dari jalan selama setahun.