Courtesy of Forbes
Steve Flagg, CEO dan pendiri Supplyframe, menjelaskan bahwa musim belanja liburan adalah waktu di mana konsumen menghabiskan banyak uang untuk membeli hadiah. Di Amerika Utara, diperkirakan belanja online akan mencapai rekor Rp 3.96 quadriliun ($241 miliar) , dengan elektronik dan barang rumah tangga menjadi kategori yang paling banyak dibeli. Namun, tantangan seperti waktu pengiriman dan persediaan dapat mempengaruhi pemasok elektronik. Selain itu, faktor-faktor seperti inflasi tinggi dan pemilihan presiden juga memengaruhi perhatian konsumen, sehingga penting bagi perusahaan untuk mempersiapkan diri dengan baik.
Meskipun ada beberapa inovasi baru dalam produk elektronik, tidak semua berhasil menarik minat konsumen. Misalnya, peluncuran iPhone terbaru oleh Apple tidak cukup membedakan dari produk sebelumnya. Namun, penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam perangkat elektronik semakin meningkat. Pasar smartphone diperkirakan akan tumbuh lagi setelah dua tahun penurunan, dan permintaan untuk laptop juga meningkat seiring dengan kebutuhan untuk teknologi berbasis AI. Perusahaan elektronik perlu beradaptasi dengan cepat terhadap permintaan pasar dan memperhatikan strategi promosi untuk tetap bersaing di musim belanja ini.