Peningkatan Kasus Campak dan Pertusis di AS: Pentingnya Vaksinasi
Courtesy of Wired

Rangkuman Berita: Peningkatan Kasus Campak dan Pertusis di AS: Pentingnya Vaksinasi

Menyampaikan pentingnya vaksinasi untuk mencegah penyebaran penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin seperti campak dan pertusis.

Wired
Dari Wired
17 April 2025 pukul 13.00 WIB
43 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Tingkat vaksinasi anak-anak di AS mengalami penurunan yang signifikan.
  • Penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, seperti batuk rejan dan campak, kembali muncul akibat rendahnya tingkat vaksinasi.
  • Pentingnya vaksinasi kolektif untuk melindungi individu yang tidak dapat divaksinasi karena alasan medis.
Amerika Serikat - Amerika Serikat sedang menghadapi peningkatan kasus campak dan pertusis, dua penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Penurunan tingkat vaksinasi anak-anak dan peningkatan jumlah orang tua yang mencari pengecualian vaksin menyebabkan lebih banyak wabah penyakit ini. Tahun ini, ada setidaknya 7.599 kasus pertusis, naik dari 3.473 kasus pada waktu yang sama tahun lalu.
Pertusis, atau batuk rejan, adalah infeksi bakteri yang menyebar melalui tetesan pernapasan dan dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada bayi. Vaksinasi adalah cara terbaik untuk melindungi dari infeksi dan penyakit parah. Namun, tingkat vaksinasi anak-anak menurun selama pandemi dan belum pulih, yang menyebabkan peningkatan kasus penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.
Para ahli kesehatan masyarakat khawatir bahwa tingkat vaksinasi anak-anak bisa menurun lebih jauh di bawah pemerintahan Trump saat ini dengan Robert F. Kennedy Jr. yang memimpin Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS. Penurunan tingkat vaksinasi dapat menyebabkan kembalinya penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin seperti cacar air, difteri, dan polio. Penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya vaksinasi untuk mencegah penyebaran penyakit ini.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan peningkatan kasus batuk rejan di AS?
A
Peningkatan kasus batuk rejan di AS disebabkan oleh penurunan tingkat vaksinasi dan meningkatnya jumlah orang tua yang meminta pengecualian vaksin.
Q
Mengapa vaksinasi penting untuk mencegah penyakit seperti campak dan batuk rejan?
A
Vaksinasi penting untuk mencegah penyakit karena dapat melindungi individu dan masyarakat dari infeksi yang berbahaya.
Q
Apa dampak dari penurunan tingkat vaksinasi di kalangan anak-anak?
A
Penurunan tingkat vaksinasi dapat menyebabkan wabah penyakit yang dapat dicegah, meningkatkan risiko kesehatan bagi anak-anak dan masyarakat.
Q
Siapa yang bertanggung jawab atas pengawasan penyakit di AS?
A
CDC atau Centers for Disease Control and Prevention bertanggung jawab atas pengawasan penyakit di AS.
Q
Apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan tingkat vaksinasi di masyarakat?
A
Untuk meningkatkan tingkat vaksinasi, penting untuk memberikan informasi yang akurat dan mendidik masyarakat tentang manfaat vaksin.

Rangkuman Berita Serupa

Hampir 100 Kasus Campak Telah Dilaporkan di Texas.Wired
Sains
2 bulan lalu
64 dibaca

Hampir 100 Kasus Campak Telah Dilaporkan di Texas.

Wabah Campak Terus Berlanjut di Texas. Pejabat Kini Melaporkan 58 KasusForbes
Sains
2 bulan lalu
89 dibaca

Wabah Campak Terus Berlanjut di Texas. Pejabat Kini Melaporkan 58 Kasus

Peningkatan Wabah Campak di Texas Menunjukkan Masalah dengan Penerimaan VaksinForbes
Sains
2 bulan lalu
42 dibaca

Peningkatan Wabah Campak di Texas Menunjukkan Masalah dengan Penerimaan Vaksin

Wabah Campak di Texas Adalah Peringatan. Tunggu Hingga Lebih Banyak Rencana Anti-Vaksin Diterapkan.Forbes
Sains
2 bulan lalu
21 dibaca

Wabah Campak di Texas Adalah Peringatan. Tunggu Hingga Lebih Banyak Rencana Anti-Vaksin Diterapkan.

Kasus Campak di Texas Berlipat Ganda Sejak Selasa, Lapor Pejabat KesehatanForbes
Sains
2 bulan lalu
39 dibaca

Kasus Campak di Texas Berlipat Ganda Sejak Selasa, Lapor Pejabat Kesehatan

‘Quad-demic’ Melanda AS dengan Flu, COVID-19, RSV, dan Norovirus yang MeningkatForbes
Sains
3 bulan lalu
80 dibaca

‘Quad-demic’ Melanda AS dengan Flu, COVID-19, RSV, dan Norovirus yang Meningkat