Courtesy of TechCrunch
Konflik Figure AI dengan Broker Pasar Sekunder soal Penjualan Saham Tanpa Izin
Menggambarkan konflik antara Figure AI dan broker pasar sekunder terkait penjualan saham perusahaan yang tidak sah.
30 Apr 2025, 05.59 WIB
74 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Figure AI mengklaim sebagai saham swasta yang paling dicari di pasar sekunder.
- Perusahaan mengirimkan surat cease-and-desist kepada broker yang tidak memiliki izin untuk memasarkan sahamnya.
- Valuasi Figure AI meningkat secara signifikan, tetapi ada kekhawatiran tentang penjualan saham di pasar sekunder.
Amerika Serikat - Brett Adcock, pendiri Figure AI, mengklaim bahwa perusahaannya adalah saham swasta yang paling dicari di pasar sekunder. Namun, perusahaan tersebut mengirim surat perintah penghentian dan penghentian kepada setidaknya dua broker yang menjalankan pasar sekunder, menuntut mereka untuk berhenti memasarkan saham perusahaan. Hal ini terjadi setelah laporan Bloomberg bahwa Figure AI sedang mencari pendanaan sebesar Rp 24.67 triliun ($1,5 miliar) dengan valuasi Rp 649.58 triliun ($39,5 miliar) .
Baca juga: Apakah IPO Figure Technology Bisa Jadi Kejutan Berikutnya di Era Pinjaman Digital Blockchain?
Figure AI menyatakan bahwa mereka tidak mengizinkan perdagangan pasar sekunder tanpa otorisasi dewan direksi. Beberapa broker pasar sekunder berpendapat bahwa beberapa CEO tidak menyukai penjualan saham di pasar sekunder karena dapat bersaing dengan putaran pendanaan baru. Sim Desai dari Hiive berpendapat bahwa perdagangan pasar sekunder yang aktif dapat menarik lebih banyak minat untuk saham primer dalam putaran baru.
Figure AI juga menjadi sorotan media terkait kemajuan mereka dengan pelanggan utama, BMW. Perusahaan ini telah menanggapi beberapa artikel dengan ancaman tuntutan hukum karena ketidakakuratan. Bagaimana Figure AI akan mengumpulkan dana berikutnya dan pada valuasi berapa masih belum pasti, begitu juga dengan kemampuan investor saat ini untuk mencairkan saham mereka melalui transaksi sekunder.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/04/29/figure-ai-sent-cease-and-desist-letters-to-secondary-markets-brokers/
[1] https://techcrunch.com/2025/04/29/figure-ai-sent-cease-and-desist-letters-to-secondary-markets-brokers/
Analisis Kami
"Figure AI tampak berusaha mengontrol ketat perdagangan sahamnya untuk menjaga valuasi tinggi yang sedang mereka incar. Namun, larangan keras terhadap pasar sekunder bisa menimbulkan ketidakpercayaan investor dan menghambat likuiditas saham, yang justru dapat melemahkan posisi negosiasi mereka dalam putaran pendanaan berikutnya."
Analisis Ahli
Sim Desai
"Perusahaan sering memblokir penjualan saham sekunder karena melihatnya sebagai zero-sum game, namun pasar sekunder yang aktif justru dapat menarik minat lebih besar untuk putaran dana utama."
Prediksi Kami
Ketegangan antara Figure AI dengan pasar saham sekunder kemungkinan akan berlanjut dan bisa berdampak pada kemungkinan investasi baru serta kemampuan investor lama untuk menjual saham sebelum IPO.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diklaim oleh Brett Adcock tentang Figure AI?A
Brett Adcock mengklaim bahwa Figure AI adalah saham swasta yang paling dicari di pasar sekunder.Q
Mengapa Figure AI mengirimkan surat cease-and-desist kepada broker?A
Figure AI mengirimkan surat cease-and-desist kepada broker karena mereka tidak memiliki izin untuk memasarkan saham perusahaan.Q
Apa yang terjadi setelah Figure AI mengumumkan valuasi baru?A
Setelah Figure AI mengumumkan valuasi baru, broker melaporkan bahwa mereka menerima surat cease-and-desist untuk menghentikan pemasaran saham.Q
Siapa pelanggan utama Figure AI yang disebut dalam artikel?A
Pelanggan utama Figure AI yang disebut dalam artikel adalah BMW.Q
Apa yang mungkin menjadi alasan perusahaan tidak menyukai penjualan saham di pasar sekunder?A
Perusahaan mungkin tidak menyukai penjualan saham di pasar sekunder karena khawatir harga saham yang lebih rendah dapat bersaing dengan putaran pendanaan baru.