Courtesy of InterestingEngineering
Ikhtisar 15 Detik
- China sedang mempercepat penelitian fusi dengan membangun fasilitas besar dan ambisius.
- Proyek Xinghuo diharapkan menjadi pembangkit listrik hibrida fusi-fisi pertama di dunia.
- Dukungan pemerintah yang kuat di China dapat memberikan keuntungan dalam pengembangan teknologi fusi dibandingkan dengan model investasi di AS.
Mianyang, Sichuan, China - China sedang membangun fasilitas fusi berbasis laser besar di Mianyang, Sichuan, yang diharapkan menjadi lebih besar dari U.S. National Ignition Facility (NIF). Fasilitas ini mungkin juga menampung mesin Z-pinch besar untuk sistem penahanan plasma. Langkah ini menunjukkan ambisi besar China dalam penelitian fusi, yang dapat mengubah dinamika global dalam bidang energi.
Selain itu, China berencana meluncurkan pembangkit listrik hibrida fusi-fisi pertama di dunia pada tahun 2030 di Yaohu Science Island, Nanchang. Pembangkit ini akan menggunakan neutron berenergi tinggi dari reaksi fusi untuk memicu fisi di bahan sekitarnya, meningkatkan output energi dan mengurangi limbah radioaktif jangka panjang. Proyek ini diharapkan menghasilkan 100 megawatt daya, cukup untuk 83.000 rumah.
Baca juga: Pabrik fusi-fisi pertama di dunia bertujuan untuk menghasilkan 100MW tenaga nuklir pada tahun 2030.
Langkah agresif China dalam penelitian fusi terjadi saat momentum fusi di Amerika Serikat bergeser dari proyek yang didanai pemerintah ke startup swasta. Namun, tanpa dukungan pemerintah, startup fusi di AS mungkin menghadapi tantangan di masa depan. Para ahli menyatakan bahwa masa depan fusi mungkin bergantung pada model investasi mana yang lebih tahan lama, dengan China memiliki keuntungan karena dukungan pemerintah yang berkelanjutan.