Courtesy of YahooFinance

Snap Terpuruk 14%: Tantangan Pendapatan dan Pengaruh Pembatasan Perdagangan

Menjelaskan penyebab penurunan saham Snap dan tantangan yang dihadapi perusahaan.

30 Apr 2025, 14.46 WIB

134 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Snap menghadapi tantangan besar dalam pertumbuhan pengguna dan pendapatan.
Ketidakpastian makroekonomi dan perubahan kebijakan perdagangan berdampak negatif pada iklan.
Persaingan yang ketat dari perusahaan besar seperti Meta membuat Snap lebih rentan.

Amerika Serikat - Snap mengalami penurunan saham sebesar 14% setelah melaporkan pendapatan kuartal pertama dan tidak memberikan panduan untuk kuartal kedua. Pembatasan perdagangan dan perubahan pada pengecualian de minimis mempengaruhi Snap. Perusahaan ini berjuang dengan pendapatan yang tidak konsisten dan pertumbuhan pengguna yang melambat di pasar utama.

Snap melaporkan pendapatan kuartal pertama sebesar Rp 22.37 triliun ($1,36 miliar) , meningkat 14% dibandingkan tahun lalu, tetapi masih menghadapi kerugian bersih sebesar Rp 2.30 triliun ($140 juta) . CFO Snap, Derek Andersen, menyatakan bahwa ketidakpastian kondisi makroekonomi dan dampaknya terhadap permintaan iklan membuat perusahaan tidak memberikan panduan keuangan untuk kuartal kedua.

Para analis menyoroti bahwa absennya panduan kuartal kedua tidak diterima dengan baik oleh investor. Snap juga menghadapi persaingan ketat dari produk Meta dan TikTok, serta tantangan dari tarif perdagangan yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump. Saham Snap telah turun hampir 40% selama setahun terakhir dan telah kehilangan 66% dari nilainya sejak IPO pada tahun 2017.

Sumber: https://finance.yahoo.com/news/snap-already-struggling-then-came-074615982.html