Rangkuman Berita - Harga gas akan turun di bawah Rp 49.34 ribu ($3) sebelum Hari Bersyukur, kata analis.

Harga bensin diperkirakan akan turun di bawah Rp 49.34 ribu ($3) per galon menjelang Hari Thanksgiving karena harga minyak yang terus menurun akibat kekhawatiran investor terhadap permintaan yang lemah. Dalam sebulan terakhir, harga minyak telah turun sekitar 10%. Bulan November biasanya merupakan bulan yang lemah untuk konsumsi bensin, dan banyak kilang yang sudah kembali beroperasi setelah pemeliharaan tahunan. Saat ini, harga rata-rata bensin di seluruh negara adalah Rp 50.65 ribu ($3.08) per galon, yang lebih murah dibandingkan tahun lalu.

Beberapa negara bagian, termasuk Texas dan Alabama, sudah melihat harga bensin di bawah Rp 49.34 ribu ($3) . Selain itu, harga minyak juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi China dan kemungkinan tarif yang lebih tinggi di bawah pemerintahan baru. OPEC juga telah memangkas proyeksi pertumbuhan minyak global untuk tahun 2024 dan 2025, yang menunjukkan bahwa harga minyak kemungkinan akan terus menurun, sehingga harga bensin juga bisa lebih murah di masa depan.

Rangkuman Berita: Harga gas akan turun di bawah Rp 49.34 ribu ($3) sebelum Hari Bersyukur, kata analis.

Rangkuman Berita Serupa

Harga gas naik ke level tertinggi sejak September saat minyak berada di atas Rp 1.15 juta ($70) per barel.

Minyak mencapai level terendah dalam beberapa tahun di tengah kekhawatiran akan kelebihan pasokan dan perang dagang.

Harga gas sedang naik, dan 'efek riak' dapat memperburuk situasi di daerah tertentu.

Trump mungkin akan mendapatkan kemenangan ekonomi awal dengan harga gas yang diperkirakan akan turun pada tahun 2025.

Minyak sedikit berubah karena penurunan persediaan AS lebih besar daripada prospek permintaan yang lemah.

Minyak 2025: Angin segar bagi Trump saat Wall Street memproyeksikan harga minyak mentah yang lebih rendah.

Harga minyak naik sedikit karena harapan akan lebih banyak stimulus dari China.