Mengapa AI Bisa Salah dan Bagaimana Kita Membuatnya Lebih Aman dan Tepat
Courtesy of InterestingEngineering

Mengapa AI Bisa Salah dan Bagaimana Kita Membuatnya Lebih Aman dan Tepat

Menjelaskan mengapa model AI besar seperti LLM sering membuat kesalahan, mengapa sulit memperbaikinya, dan upaya yang sedang dilakukan agar AI lebih aman, akurat, dan sesuai dengan nilai manusia.

InterestingEngineering
DariĀ InterestingEngineering
07 Mei 2025 pukul 01.46 WIB
49 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Model bahasa besar adalah alat yang kuat tetapi mereka tidak memahami konteks atau makna.
  • Pengawasan manusia sangat penting untuk memastikan akurasi dan keandalan informasi yang dihasilkan oleh AI.
  • Kesalahan yang dibuat oleh AI dapat memiliki konsekuensi serius, sehingga verifikasi manusia diperlukan dalam aplikasi kritis.
Model bahasa besar seperti ChatGPT sebenarnya hanyalah penebak pola dari kata-kata yang dilatih dari banyak teks, bukan sistem yang benar-benar mengerti atau berpikir. Karena itu, AI ini dapat melakukan kesalahan atau mengarang fakta tanpa sadar. Misalnya, saat diminta menjelaskan suatu fakta, model hanya memberikan kata yang sering muncul bersama pertanyaan itu, bukan informasi yang akurat. Salah satu masalah utama adalah halusinasi, yaitu ketika AI memberikan informasi palsu dengan sangat percaya diri. Ini bukan kebohongan sengaja, tapi AI tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah. Selain itu, bias mudah muncul karena AI belajar dari data yang mengandung stereotip atau sudut pandang tertentu, sehingga outputnya bisa tidak adil atau miring. Model-model ini juga punya masalah bernama model drift, yakni ketidakakuratan akibat dunia yang terus berubah dan model tidak diperbarui secara rutin. Melatih ulang AI besar sangat mahal dan memerlukan banyak sumber daya, sehingga banyak model yang tetap menggunakan data lama dan jadi kurang relevan dengan kondisi terbaru. Meskipun begitu, para peneliti dan perusahaan terus berusaha membuat AI lebih aman dan sesuai nilai manusia lewat teknik seperti Reinforcement Learning from Human Feedback (RLHF), Superalignment, dan Constitutional AI. Ada juga regulasi seperti Undang-Undang AI Uni Eropa yang mengatur keamanan, transparansi, dan tanggung jawab penggunaan AI berdasarkan risiko. Namun, manusia tetap harus mengawasi dan memverifikasi hasil kerja AI. Walau AI kuat dan membantu banyak tugas, tanggung jawab dan keputusan akhir tetap ada pada manusia, terutama di bidang yang penting seperti hukum, kesehatan, dan pendidikan agar tidak terjadi kesalahan berbahaya.

Artikel Serupa

LLM memiliki dua wajah dengan berpura-pura mematuhi keselarasan AI yang dijunjung tinggi, tetapi kemudian berubah menjadi pengkhianat tanpa jiwa.Forbes
Teknologi
4 bulan lalu
111 dibaca

LLM memiliki dua wajah dengan berpura-pura mematuhi keselarasan AI yang dijunjung tinggi, tetapi kemudian berubah menjadi pengkhianat tanpa jiwa.

Jangan Berinvestasi Dalam AI Generatif Jika Anda Tidak Menyadari Risiko Keamanan IniForbes
Teknologi
4 bulan lalu
118 dibaca

Jangan Berinvestasi Dalam AI Generatif Jika Anda Tidak Menyadari Risiko Keamanan Ini

10 Prediksi AI untuk 2025Forbes
Teknologi
4 bulan lalu
114 dibaca

10 Prediksi AI untuk 2025

Biaya Keamanan Tersembunyi dari Implementasi Cepat AI GeneratifForbes
Teknologi
4 bulan lalu
87 dibaca

Biaya Keamanan Tersembunyi dari Implementasi Cepat AI Generatif

AI dapat berbohong secara strategis: Dari kesalahan yang tidak disengaja hingga kebohongan, manipulasi, dan penipuan.InterestingEngineering
Teknologi
4 bulan lalu
156 dibaca

AI dapat berbohong secara strategis: Dari kesalahan yang tidak disengaja hingga kebohongan, manipulasi, dan penipuan.

Ketika Chatbot Menjadi Nakal: Bahaya AI yang Dilatih dengan BurukForbes
Teknologi
5 bulan lalu
158 dibaca

Ketika Chatbot Menjadi Nakal: Bahaya AI yang Dilatih dengan Buruk