Artikel - CEO Macy's: Toko serba ada dapat diposisikan ulang sebagai pasar.

Macy's, sebuah toko department store yang sudah berusia 166 tahun, sedang berusaha untuk bangkit kembali setelah mengalami kesulitan dalam beberapa tahun terakhir. CEO Tony Spring mengatakan bahwa mereka ingin mengubah Macy's menjadi marketplace yang menarik, di mana pelanggan bisa menemukan berbagai produk seperti kosmetik, pakaian, elektronik, dan perabot rumah. Meskipun penjualan Macy's menurun, mereka berinvestasi dalam platform digital dan berencana untuk menutup beberapa toko sambil meningkatkan pengalaman belanja di lokasi yang tersisa.

Macy's juga berfokus pada strategi baru yang disebut "Bold New Chapter," yang mencakup penutupan 55 toko pada tahun 2024 dan 150 toko pada tahun 2026. Mereka berharap dengan meningkatkan presentasi produk, pemasaran, dan layanan pelanggan, penjualan di toko-toko yang diprioritaskan akan meningkat. Namun, para analis masih meragukan apakah strategi ini akan berhasil, mengingat tantangan yang dihadapi department store dalam dua dekade terakhir. Waktu akan menentukan apakah Macy's dapat mengubah nasibnya dan menarik lebih banyak pelanggan.

Sumber: https://finance.yahoo.com/news/macys-ceo-department-stores-can-be-repositioned-as-a-marketplace-215234038.html

CEO Macy's: Toko serba ada dapat diposisikan ulang sebagai pasar.

Artikel Serupa

Macy's memprediksi penjualan dan keuntungan 2025 di bawah ekspektasi saat pengecer menghadapi permintaan yang lemah.

Tinjauan Q3 Saham Toko Departemen: Macy's (NYSE:M) Vs Pesaing

Perhatikan Tingkat Harga Macy's Ini Saat Saham Terpuruk Karena Panduan Penjualan yang Lemah

Penjualan Macy's dan Abercrombie Mengeceh di Musim Liburan yang Sulit

Macy's mengonfirmasi penutupan 66 toko dalam rencana revitalisasi.

Hasil Q3 Macy's yang tertunda menunjukkan penurunan penjualan saat sahamnya turun.

Penjualan Macy's menggambarkan gambaran campur aduk saat hasil Q3 yang tertunda dirilis.