Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Sanksi AS terhadap pengolah minyak kecil di Cina berdampak signifikan pada pasokan minyak mentah dari Iran.
- Perusahaan-perusahaan yang terkena sanksi harus mencari cara baru untuk mendistribusikan produk mereka.
- Ketidakpastian dalam perdagangan minyak antara Cina dan Iran meningkat akibat tekanan dari sanksi.
Sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat pada dua penyuling minyak kecil di provinsi Shandong, Cina, menyebabkan gangguan besar dalam penerimaan minyak mentah yang dibeli dari Iran. Sanksi ini merupakan bagian dari upaya AS untuk memberi tekanan pada Iran terkait program nuklirnya dengan memotong pemasukan dari ekspor minyak mentah.
Karena sanksi tersebut, dua penyuling kecil ini mulai menghadapi banyak kendala, termasuk penolakan masuk kapal yang membawa minyak di pelabuhan-pelabuhan utama, serta bank besar yang menarik dukungan finansial mereka. Hal ini memaksa penyuling menggunakan bank yang lebih kecil dan menjual produk melalui perusahaan lain agar tetap bisa beroperasi.
Ketakutan terkena sanksi juga membuat beberapa penyuling minyak independen lain di Shandong mengurangi atau bahkan menghentikan pembelian minyak Iran, yang berdampak pada bertambah melebar nya diskon harga minyak Iran dibandingkan harga minyak Brent internasional.
Penolakan kapal bajak ditemui tidak hanya di pelabuhan utama Shandong tapi juga membuat kapal harus membongkar muatan di pelabuhan lain milik pihak swasta. Selain itu, pengiriman blendstock bensin dari pelabuhan Laizhou yang biasa digunakan oleh penyuling ini turun drastis dan bahkan tidak tercatat sejak akhir Maret.
Secara keseluruhan, sanksi ini menimbulkan gangguan besar dalam perdagangan antara penyuling minyak kecil di Cina dan Iran, sekaligus menimbulkan efek domino di sektor keuangan dan logistik, menunjukkan semakin ketatnya pengawasan serta tekanan dari otoritas Amerika Serikat.