Courtesy of YahooFinance
Dampak Perang Dagang AS dan Kebijakan Inggris: Peluang dan Tantangan Pasar Global
Menjelaskan dampak perubahan kebijakan perdagangan dan moneter global terhadap pasar keuangan, khususnya bagaimana Eropa mempersiapkan diri untuk menyerap aliran investasi global yang mungkin berubah dan dampaknya pada ekonomi Inggris dan status mata uang global.
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kesepakatan perdagangan antara AS dan Britania Raya diharapkan dapat memberikan dorongan bagi eksportir Inggris.
- Bank of England bersiap untuk menurunkan suku bunga, yang dapat memengaruhi pasar keuangan global.
- Pasar Eropa mungkin lebih mampu menghadapi perubahan aliran investasi global daripada yang diperkirakan banyak orang.
London, United Kingdom - Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan negara lain, terutama Inggris dan China, telah menimbulkan ketidakpastian besar di pasar global. Presiden Trump diperkirakan akan mengumumkan perjanjian perdagangan besar dengan Inggris yang dapat mengurangi tarif pada sektor kunci seperti baja dan otomotif, memberikan bantuan besar bagi eksportir Inggris. Sementara itu, Bank of England bersiap untuk menurunkan suku bunganya demi mendukung perekonomian dalam kondisi yang penuh tantangan ini.
Federal Reserve AS memilih untuk mempertahankan suku bunga pada level saat ini, namun memperingatkan bahwa risiko inflasi dan pengangguran yang lebih tinggi semakin meningkat akibat ketidakpastian perdagangan. Walaupun demikian, pasar saham AS justru naik karena harapan atas kesepakatan yang akan datang dengan Inggris dan negosiasi perdagangan dengan China. Di sisi lain, ketegangan militer antara India dan Pakistan juga mengganggu kestabilan pasar regional Asia Selatan.
Eropa menghadapi potensi gelombang balik dalam aliran investasi global jika kebijakan perdagangan Trump berhasil mengurangi defisit perdagangan AS. Selama ini, Eropa telah mengalirkan sekitar 7 triliun dolar ke pasar saham AS, namun kini ditantang untuk memperdalam dan memperluas pasar modalnya agar dapat menyerap investasi yang mungkin kembali. Pemerintah Eropa mulai serius melakukan reformasi pasar keuangan dan mengembangkan industri pensiun swasta untuk mengalihkan tabungan masyarakat dari kas ke investasi modal.
Khususnya, reformasi aturan Solvency II untuk industri asuransi bernilai 10 triliun euro dan pembentukan Savings and Investment Union oleh Komisi Eropa adalah langkah penting. Jerman juga menjadikan pengembangan dana pensiun swasta sebagai prioritas, mengingat sebagian besar rumah tangga Eropa masih menyimpan dana dalam bentuk kas yang tidak produktif. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat pasar modal Eropa dan menyiapkan benua tersebut dalam menghadapi perubahan perekonomian global.
Meski Eropa lebih siap dari sebelumnya, ada risiko pasar modal terlalu cepat menerima aliran dana besar yang dapat membuat mata uang euro menguat berlebihan, yang akan menjadi tantangan tersendiri. Dengan momentum ini, peran kebijakan fiskal dan moneter yang berhati-hati sangat dibutuhkan, sembari terus mengawasi perkembangan kondisi geopolitik dan ekonomi global yang sangat dinamis.