Artikel - Robert Francis Prevost Terpilih Sebagai Paus Baru dengan Sistem Asap Konklaf

Vatikan City, Vatikan - Para kardinal di Vatikan memilih Paus baru menggantikan Paus Fransiskus. Terpilihnya kardinal Robert Francis Prevost menjadi pemimpin Gereja Katolik diketahui melalui proses yang disebut konklaf, yang dimulai pada 7 Mei 2025. Proses ini menggunakan cara tradisional untuk mengumumkan hasil pemilihan, yaitu dengan mengeluarkan asap berwarna dari cerobong khusus di Vatikan.

Sistem komunikasi asap ini sudah digunakan sejak abad 1800-an dan mulai memakai warna berbeda sejak tahun 1914. Saat pemungutan suara berlangsung, asap putih menandakan bahwa Paus baru telah berhasil terpilih, sedangkan asap hitam menunjukkan bahwa belum ada kandidat yang mendapatkan suara dua pertiga yang dibutuhkan.

Asap putih yang keluar dari cerobong hasil pembakaran surat suara dicampur dengan zat seperti kalium klorat, laktosa, dan rosin. Kalium klorat biasanya ditemukan dalam obat kumur dan kembang api, laktosa adalah gula dari susu, dan rosin adalah zat dari pohon pinus. Sedangkan asap hitam terbuat dari campuran kalium perklorat, antrasena, dan belerang.

Penggunaan asap berwarna ini merupakan tradisi yang unik dan menjadi momen penting bagi umat Katolik di seluruh dunia untuk mengetahui siapa yang akan menjadi pemimpin mereka selanjutnya. Terpilihnya Robert Francis Prevost dengan nama kepausan Leo XIV menandai babak baru dalam sejarah Gereja Katolik serta Vatikan sebagai negara kota.

Hal ini menegaskan kembali pentingnya simbol dan tradisi dalam proses pemilihan Paus, serta menunjukkan bagaimana ilmu kimia digunakan untuk menciptakan komunikasi visual yang jelas selama konklaf. Semua langkah ini diikuti dengan penuh perhatian oleh jutaan orang di seluruh dunia yang menantikan pemimpin spiritual mereka.