Courtesy of YahooFinance
Harga minyak mentah saat ini mengalami penurunan dari lebih dari Rp 1.48 triliun ($90 m) enjadi di bawah Rp 1.15 juta ($70) per barel. Penurunan ini disebabkan oleh adanya pasokan minyak yang berlebih dan harapan bahwa kebijakan baru akan meningkatkan produksi minyak. Tahun lalu, harga minyak sempat naik karena persediaan minyak di AS menurun, tetapi saat ini, meskipun persediaan masih rendah, harga minyak kembali turun. Hal ini juga dipengaruhi oleh peningkatan impor minyak yang signifikan.
Meskipun ada penurunan harga, ada harapan bahwa permintaan minyak akan melebihi pasokan dalam waktu dekat. Perubahan kebijakan yang diharapkan setelah pemilihan umum di AS dapat meningkatkan produksi minyak domestik. Selain itu, upaya untuk menciptakan perdamaian di Timur Tengah juga dapat meningkatkan produksi minyak dari negara-negara seperti Iran. Dengan semua faktor ini, ada keyakinan bahwa harga minyak akan kembali naik di masa depan.