Courtesy of YahooFinance
Penurunan Rig Minyak dan Gas AS ke Level Terendah Sejak Januari 2024
Menjelaskan penurunan angka operasional rig minyak dan gas di AS serta prediksi produksi dan harga minyak dan gas ke depan di tengah dinamika pasar energi global.
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Jumlah rig minyak dan gas di AS telah mencapai titik terendah sejak Januari.
- Perusahaan energi lebih fokus pada pengembalian pemegang saham daripada peningkatan produksi akibat harga yang rendah.
- Proyeksi peningkatan produksi gas pada tahun 2025 didorong oleh kenaikan harga gas yang diharapkan.
Texas, United States - Jumlah rig minyak dan gas yang beroperasi di Amerika Serikat turun ke level terendah sejak Januari. Penurunan ini tercatat dalam laporan Baker Hughes dan menjadi indikator awal produksi minyak dan gas di masa depan. Total rig minyak dan gas mengalami penurunan sebanyak enam unit menjadi 578 per minggu yang berakhir 9 Mei.
Penurunan ini juga berarti ada 25 rig lebih sedikit dibandingkan dengan tahun lalu, atau sekitar 4% berkurang. Pengeboran minyak turun liman rig menjadi 474, sementara rig gas tetap di angka 101. Penurunan rig selama dua tahun terakhir mencerminkan fokus perusahaan energi untuk mengutamakan pengembalian modal dan pengurangan utang akibat harga minyak dan gas yang cenderung rendah.
Meskipun begitu, Badan Informasi Energi AS atau EIA memperkirakan produksi minyak akan meningkat dari rekor 13,2 juta barel per hari di tahun 2024 menjadi 13,4 juta barel per hari di tahun 2025. Namun, kenaikan ini lebih rendah dari prediksi sebelumnya karena harga minyak yang diperkirakan turun akibat tarif AS dan melemahnya pertumbuhan ekonomi global.
Di sisi lain, harga gas alam diperkirakan naik 88% di tahun 2025, yang akan mendorong peningkatan aktivitas pengeboran gas. Hal ini terjadi setelah harga gas turun 14% pada tahun 2024 yang menyebabkan beberapa perusahaan energi mengurangi produksi. Proyeksi produksi gas meningkat dari 103,2 miliar kaki kubik per hari di 2024 menjadi sekitar 104,9 miliar kaki kubik per hari di 2025.
Baca juga: Produsen Minyak Serpih Kecil AS Kurangi Pengeboran Akibat Harga Minyak Rendah dan Tarif Tinggi
Aktivitas pengajuan izin pengeboran di Texas, penghasil minyak terbesar AS, juga menurun ke level terendah dalam empat tahun pada April 2024. Kondisi ini disebabkan oleh kekhawatiran kenaikan suplai OPEC+ dan perang dagang yang mempengaruhi harga minyak. Beberapa perusahaan seperti Diamondback, Coterra Energy, dan Matador Resources juga mengurangi jumlah rig pengerjaan mereka di tahun 2024 dan 2025.
Pertanyaan Terkait
Q
Berapa jumlah rig minyak dan gas yang beroperasi saat ini?A
Jumlah rig minyak dan gas yang beroperasi saat ini adalah 578.Q
Apa penyebab utama penurunan jumlah rig?A
Penyebab utama penurunan jumlah rig adalah harga minyak dan gas yang lebih rendah, yang mendorong perusahaan untuk fokus pada pengembalian pemegang saham dan pengurangan utang.Q
Apa proyeksi EIA untuk produksi minyak pada tahun 2025?A
Proyeksi EIA untuk produksi minyak pada tahun 2025 adalah sekitar 13.4 juta barel per hari.Q
Mengapa aplikasi izin pengeboran di Texas menurun?A
Aplikasi izin pengeboran di Texas menurun karena kekhawatiran tentang pasokan OPEC+ yang meningkat dan perang dagang yang dapat mempengaruhi harga minyak.Q
Apa rencana perusahaan seperti Diamondback dan Coterra Energy terkait aktivitas pengeboran?A
Diamondback dan Coterra Energy berencana untuk mengurangi jumlah rig mereka pada tahun 2025 jika harga minyak terus turun.Artikel Serupa
Bisnis
1 bulan lalu
92 dibaca
Penurunan Jumlah Rig Minyak dan Gas AS: Dampak dan Proyeksi Masa Depan
Bisnis
1 bulan lalu
35 dibaca
Dampak Kebijakan Tarif dan Produksi OPEC pada Industri Minyak AS
Bisnis
2 bulan lalu
92 dibaca
Baker Hughes mengatakan bahwa produsen minyak tidak mungkin meningkatkan pengeluaran mereka tahun ini.
Bisnis
2 bulan lalu
61 dibaca
Para pengebor minyak di AS menambah rig minyak dan gas untuk minggu kelima berturut-turut, kata Baker Hughes.
Bisnis
2 bulan lalu
116 dibaca
Jumlah rig minyak dan gas AS mencapai tertinggi sejak Juni, kata Baker Hughes.
Bisnis
2 bulan lalu
34 dibaca