Courtesy of SCMP
Perusahaan China Gunakan Timur Tengah Sebagai Pintu Pasar Baru ke Eropa dan Afrika
Memperkuat kehadiran perusahaan China di pasar Timur Tengah dan membuka akses ke pasar baru di Afrika serta Eropa dengan memanfaatkan teknologi dan kerja sama strategis di sektor logistik dan manufaktur.
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Perusahaan Cina semakin aktif mencari peluang bisnis di Timur Tengah untuk mengurangi ketergantungan terhadap hubungan perdagangan dengan AS.
- NEXX Global berencana untuk menggunakan teknologi AI untuk meningkatkan efisiensi logistik di GCC.
- Kerjasama antara perusahaan Hong Kong dan grup logistik Qatar menunjukkan potensi pertumbuhan di sektor non-minyak.
Doha, Qatar - Perusahaan-perusahaan China sedang mengintensifkan usaha mereka untuk membuka peluang bisnis di wilayah Timur Tengah. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak negatif dari memburuknya hubungan dagang antara China dan Amerika Serikat. Wilayah ini dipilih karena potensinya sebagai pangkalan untuk ekspansi ke benua Afrika dan Eropa.
Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang logistik, NEXX Global dari Hong Kong, menggunakan teknologi kecerdasan buatan generatif untuk membantu gudang-gudang mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi pengelolaan barang. NEXX yang didukung oleh CK Asset Holdings akan menjalin kerja sama dengan perusahaan logistik Milaha dari Qatar dan Kerry Logistics dari Hong Kong.
Kerja sama ini akan difokuskan pada enam negara anggota GCC, bertujuan membuka akses pasar yang lebih luas. Milaha akan menyediakan solusi logistik lengkap, termasuk pergudangan dan jasa pengiriman terakhir, sementara Kerry Logistics bertugas dalam pengembangan bisnis dan mendatangkan pelanggan di Doha. NEXX akan bertanggung jawab pada bagian pemenuhan barang yang berbasis platform AI bernama NEXXBot.
Hong Kong Chief Executive John Lee Ka-chiu memimpin delegasi bisnis dan pemerintah ke Qatar dan Kuwait untuk mempererat kerja sama dan menjajaki peluang perdagangan. Hubungan dagang antara Hong Kong dengan kedua negara tersebut menunjukkan perkembangan positif dengan kenaikan sebesar 40 persen sejak 2018 dan mencapai nilai sekitar 1,8 miliar dolar AS tahun lalu.
Para pihak yakin keahlian teknologi dan layanan profesional dari perusahaan Hong Kong dan China bisa mendukung diversifikasi ekonomi di negara-negara Teluk. Sektor non-minyak seperti manufaktur, logistik, dan pariwisata menjadi fokus utama pengembangan sebagai bagian dari strateginya.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan utama NEXX Global dan Tojoy di Timur Tengah?A
Tujuan utama NEXX Global dan Tojoy di Timur Tengah adalah untuk mencari peluang bisnis dan memperluas pasar ke Eropa.Q
Apa yang dilakukan NEXX Global untuk meningkatkan efisiensi gudang?A
NEXX Global menggunakan kecerdasan buatan generatif untuk membantu gudang mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi.Q
Siapa yang memimpin delegasi bisnis dari Hong Kong ke Qatar dan Kuwait?A
Delegasi bisnis dari Hong Kong ke Qatar dan Kuwait dipimpin oleh Kepala Eksekutif Hong Kong, John Lee Ka-chiu.Q
Apa yang akan dilakukan Milaha dalam kerjasama dengan NEXX Global?A
Milaha akan menyediakan solusi seperti pergudangan, pembersihan bea cukai, dan pengiriman terakhir dalam kerjasama dengan NEXX Global.Q
Apa yang dicapai dalam perdagangan bilateral antara Hong Kong dan negara-negara GCC?A
Perdagangan bilateral antara Hong Kong dan negara-negara GCC mencapai US$1,8 miliar tahun lalu, meningkat 40 persen dibandingkan 2018.Artikel Serupa
Finansial
1 bulan lalu
34 dibaca
"XChange TEC Perluas Jangkauan di Asia-Pasifik dengan Akuisisi Perusahaan Asuransi di Hong Kong"
Teknologi
1 bulan lalu
75 dibaca
Perusahaan AI China beralih ke Hong Kong sebagai gerbang menuju pasar global.
Finansial
2 bulan lalu
61 dibaca
Qatar Bergabung dalam Upaya Timur Tengah untuk Menarik Perusahaan Keuangan Global
Finansial
2 bulan lalu
58 dibaca
Eduardo Saverin’s B Capital Meningkatkan Upaya Qatar untuk Menarik Perusahaan Modal Ventura
Teknologi
2 bulan lalu
122 dibaca
Pembuat mobil listrik China, Xpeng, akan menggandakan kehadirannya di seluruh dunia menjadi 60 pasar pada tahun 2025, kata CEO.
Finansial
3 bulan lalu
39 dibaca