Courtesy of Wired
Waspada Penipuan Digital: Bagaimana AI Memudahkan Penipu dan Cara Melindungi Diri
Menyampaikan kesadaran dan tantangan yang dihadapi para pekerja serta profesional dalam menghadapi scam dan penipuan digital yang semakin canggih dengan bantuan teknologi AI, serta cara-cara verifikasi yang digunakan untuk melindungi diri dari penipuan tersebut.
12 Mei 2025, 13.00 WIB
82 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penipuan berbasis AI dalam pencarian pekerjaan semakin meningkat dan sulit dideteksi.
- Verifikasi identitas menjadi semakin penting dalam komunikasi profesional di era digital.
- Penggunaan teknik verifikasi tradisional dapat menciptakan suasana ketidakpercayaan di antara individu.
Amerika Serikat - Di zaman sekarang, penipuan digital semakin canggih, terutama dengan bantuan kecerdasan buatan. Banyak penipu yang membuat identitas palsu, bahkan menggunakan video deepfake untuk menipu korban melalui panggilan video atau komunikasi profesional seperti LinkedIn. Hal ini menyebabkan banyak orang merasa perlu lebih waspada ketika menerima tawaran pekerjaan atau komunikasi online lainnya.
Salah satu korban scam ini adalah Yelland, yang sebelum memulai pekerjaan nonprofit saat ini, hampir tertipu oleh penipu yang pura-pura sebagai perekrut dari perusahaan nyata. Mereka mengirimkan email dan presentasi yang terlihat resmi, tapi menolak menyalakan kamera saat wawancara dan meminta informasi pribadi yang tidak wajar, seperti nomor SIM pengemudi. Kejadian ini membuatnya sekarang selalu melakukan verifikasi ketat terhadap siapa pun yang menghubunginya.
Laporan resmi menunjukkan bahwa penipuan terkait pekerjaan hampir tiga kali lipat selama empat tahun terakhir, dan kerugian finansial juga meningkat drastis. Berbagai startup dan perusahaan sedang berusaha menciptakan teknologi yang mampu mendeteksi deepfake serta metode verifikasi identitas dengan biometrik dan blockchain. Namun, solusi teknis ini belum sepenuhnya praktis atau tersebar luas.
Sebagian profesional menggunakan metode verifikasi tradisional seperti bertanya detail lokasi dengan cepat, meminta selfie berstempel waktu, bahkan menggunakan kode kata rahasia agar bisa mengenali penipu. Meskipun efektif, cara ini sering kali memakan banyak waktu dan bisa membuat suasana menjadi kurang nyaman karena adanya ketidakpercayaan dari awal.
Dalam dunia yang serba digital dan penuh risiko ini, kunci utamanya adalah tetap waspada dan menggunakan akal sehat untuk mengenali tanda-tanda scam. Misalnya, tawaran kerja dengan gaji yang jauh di atas rata-rata dan fitur manfaat yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan biasanya adalah petunjuk penting bahwa itu mungkin tipu muslihat. Sayangnya, hingga ada solusi mudah, para profesional harus ekstra hati-hati dalam setiap interaksi digital.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dialami Yelland dalam pencarian kerjanya?A
Yelland mengalami penipuan yang melibatkan orang-orang yang berpura-pura menjadi manajer perekrutan dari perusahaan yang nyata.Q
Apa yang dilaporkan oleh Federal Trade Commission mengenai penipuan pekerjaan?A
Federal Trade Commission melaporkan bahwa laporan penipuan terkait pekerjaan hampir tiga kali lipat dari tahun 2020 hingga 2024.Q
Apa solusi yang ditawarkan oleh GetReal Labs?A
GetReal Labs menawarkan solusi untuk mendeteksi deepfake dan penipuan berbasis AI.Q
Bagaimana Tools for Humanity berkontribusi dalam verifikasi identitas?A
Tools for Humanity mengembangkan perangkat pemindaian mata untuk verifikasi identitas yang disimpan di blockchain.Q
Apa teknik yang digunakan oleh Ropes untuk memverifikasi kandidat?A
Ropes menggunakan teknik pertanyaan cepat dan trik kamera ponsel untuk memverifikasi keaslian kandidat.