Courtesy of TheJakartaPost

OpenAI Mempertahankan Status Nirlaba Meski Didorong Investor ke Model Bisnis Untung

Menjelaskan keputusan OpenAI untuk mempertahankan kendali oleh entitas nonprofit meskipun memberikan kebebasan profit kepada anak perusahaannya, sebagai solusi untuk memenuhi tuntutan investor sekaligus menjaga visi dan keamanan AI.

06 Mei 2025, 09.01 WIB

264 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

OpenAI memutuskan untuk tetap sebagai nonprofit meskipun ada tekanan dari investor.
Keputusan ini diambil setelah mendengar masukan dari pemimpin sipil dan pejabat pemerintah.
Struktur baru akan memungkinkan OpenAI untuk menghasilkan keuntungan tetapi tetap di bawah pengawasan dewan nonprofit.

San Francisco, California, Amerika Serikat - OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT, memutuskan untuk tetap beroperasi sebagai organisasi nonprofit setelah menimbang berbagai masukan dari pemimpin masyarakat dan pejabat hukum dari California dan Delaware. Keputusan ini dibuat untuk memastikan perusahaan dapat melanjutkan perkembangan AI secara cepat dan aman, sekaligus menjaga nilai-nilai pendirian mereka.

Sebelumnya, OpenAI sempat berencana mengubahnya menjadi perusahaan for-profit publik dengan tujuan menenangkan investor besar seperti SoftBank yang ingin memastikan profit dari investasinya. Namun, keputusan ini menimbulkan kontroversi dan penolakan dari pendukung keselamatan AI dan co-founder Elon Musk yang meninggalkan perusahaan pada 2018.

OpenAI menghadapi masa krisis saat dewan perusahaan sempat memberhentikan CEO Sam Altman, yang kemudian memicu kerusuhan di internal. Staf dan investor menuntut agar Altman dikembalikan ke posisi CEO, dan akhirnya perusahaan menetapkan pengawasan nonprofit untuk menjaga kepentingan sosial dan keamanan teknologi.

Investasi besar-besaran dari SoftBank mencapai Rp 493.35 triliun ($30 miliar) dan total pendanaan hingga Rp 657.80 triliun ($40 miliar) sangat dibutuhkan untuk mendukung kebutuhan komputasi yang terus meningkat dalam mengembangkan model AI yang kompleks dan mahal. Meski begitu, tanpa perubahan struktur formal, SoftBank mengancam akan mengurangi jumlah investasinya.

Keputusan OpenAI untuk mempertahankan kontrol oleh nonprofit sambil tetap mengizinkan anak perusahaan menghasilkan keuntungan diharapkan dapat menjadi model baru dalam pengelolaan teknologi canggih yang membawa dampak besar bagi masyarakat secara global.

Referensi:
[1] https://www.thejakartapost.com/business/2025/05/06/openai-abandons-plan-to-become-for-profit-company.html

Analisis Ahli

Stuart Russell (Profesor AI)

"Keputusan untuk mempertahankan pengawasan nirlaba penting untuk memastikan teknologi AI berkembang dengan etika dan bertanggung jawab, namun keterlibatan investor besar harus diawasi agar tidak mengorbankan keselamatan jangka panjang."

Kate Crawford (Peneliti AI dan Etika)

"Model 'capped profit' yang dipilih OpenAI adalah pendekatan menarik yang mencoba menjembatani kebutuhan modal besar dengan kepentingan masyarakat, tapi transparansi dan pengawasan publik harus diperkuat."

Analisis Kami

"Keputusan OpenAI untuk mempertahankan status nirlaba menunjukkan komitmen mereka terhadap visi awal yang fokus pada keamanan dan manfaat sosial dari AI. Namun, ketergantungan pada investasi dana besar mengindikasikan bahwa tekanan untuk menghasilkan keuntungan tetap menjadi tantangan utama yang dapat mempengaruhi arah dan kebijakan perusahaan."

Prediksi Kami

OpenAI kemungkinan akan terus mengembangkan teknologi AI yang canggih dengan dukungan dana besar sambil mencoba menjaga keseimbangan antara kepentingan investor dan keamanan teknologi demi masyarakat.