Courtesy of YahooFinance

Apakah Saham Robinhood Layak Dibeli Setelah Harga Melonjak Drastis?

Memberikan analisis dan pandangan apakah saham Robinhood saat ini layak dibeli atau overvalued berdasarkan performa keuangan dan prospek perusahaan.

15 Mei 2025, 11.02 WIB

133 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Robinhood menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam ARPU dan EPS.
Arus kas bebas Robinhood mencapai margin yang mengesankan sebesar 32,4%.
Ketidakpastian ekonomi dapat memengaruhi pasar saham, meskipun beberapa perusahaan tetap berpotensi untuk pertumbuhan jangka panjang.

Amerika Serikat - Dalam enam bulan terakhir, saham Robinhood telah mengalami kenaikan yang luar biasa sebesar 86,9%, membuat banyak investor bertanya-tanya apakah saat ini waktu yang tepat untuk membeli sahamnya atau sudah terlalu mahal. Robinhood dikenal sebagai platform perdagangan saham dan kripto tanpa biaya komisi dengan misi untuk mendemokratisasi dunia keuangan.

Salah satu metrik penting yang menunjukkan pertumbuhan Robinhood adalah ARPU atau pendapatan rata-rata per pengguna, yang tumbuh pesat sebesar 43,1% dalam dua tahun terakhir. Ini berarti pengguna Robinhood lebih banyak melakukan transaksi dan Robinhood memperoleh lebih banyak pendapatan dari setiap pengguna.

Selain itu, Robinhood berhasil berbalik dari kerugian menjadi laba bersih selama tiga tahun terakhir, sebuah indikator bahwa perusahaan berada di titik balik yang positif. Margin free cash flow juga meningkat, mencapai 32,4%, menunjukkan Robinhood semakin menguntungkan dan mengurangi kebutuhan modal.

Saat ini, saham Robinhood diperdagangkan pada valuasi EV/EBITDA sebesar 27,8 kali dengan harga Rp 99.31 juta ($60,39) per saham. Meskipun pasar bergerak naik signifikan, investor dihadapkan pada ketidakpastian ekonomi menyusul hasil pemilihan presiden AS serta kebijakan ekonomi yang akan datang.

Namun, dengan pertumbuhan monetisasi pengguna yang kuat dan profitabilitas yang membaik, Robinhood tetap menjadi saham menarik dengan potensi jangka panjang, sesuai dengan daftar saham momentum kuat yang digemari oleh para investor di pasar saat ini.

--------------------

Analisis Kami: Kenaikan yang signifikan dalam ARPU dan pergeseran EPS menjadi positif menunjukkan bahwa Robinhood benar-benar menemukan model bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan. Namun, valuasi saham yang sudah cukup tinggi membuat investor harus berhati-hati dan mempertimbangkan risiko pasar serta faktor eksternal sebelum memutuskan masuk.

--------------------

Analisis Ahli:

Aswath Damodaran: Robinhood menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan di segmen konsumen muda berkat model bisnis tanpa komisi, namun valuasinya harus dianalisis dengan hati-hati dalam konteks risiko pasar yang bergejolak.

Cathie Wood: Inovasi dan ekspansi Robinhood ke pasar yang lebih luas memberikan potensi pertumbuhan besar jangka panjang walaupun harga sahamnya sudah mahal.

--------------------

What's Next: Dengan fondasi keuangan yang menguat dan peningkatan monetisasi pengguna, Robinhood berpotensi terus tumbuh dan menjadi pilihan investasi yang menarik meskipun volatilitas pasar dan ketidakpastian politik masih ada.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/robinhood-hood-3-reasons-love-040225340.html

Pertanyaan Terkait

Apa yang terjadi pada harga saham Robinhood dalam enam bulan terakhir?

Harga saham Robinhood telah melonjak 86,9%, mencapai $60,39 per saham.

Mengapa ARPU penting untuk Robinhood?

ARPU penting karena mengukur pendapatan yang dihasilkan dari setiap pengguna, memberikan wawasan tentang ukuran transaksi rata-rata dan potongan yang diambil Robinhood.

Apa yang menunjukkan pertumbuhan EPS Robinhood?

Pertumbuhan EPS yang positif menunjukkan bahwa Robinhood mencapai titik belok dalam pertumbuhan yang menguntungkan.

Mengapa arus kas bebas dianggap penting?

Arus kas bebas dianggap penting karena menunjukkan profitabilitas yang lebih baik dibandingkan dengan laba akuntansi, dan membantu perusahaan membayar tagihan.

Apa yang terjadi dengan pasar saham setelah kemenangan Donald Trump?

Setelah kemenangan Donald Trump, indeks pasar saham mencapai titik tertinggi, tetapi mengalami penurunan saat ada ketidakpastian mengenai kesehatan ekonomi.