Courtesy of Wired
Krisis di FEMA: Ancaman Pemotongan dan Kesiapan Bencana 2025 Terancam
Mengungkapkan krisis dan ketidakpastian yang dihadapi FEMA menjelang musim badai 2025 akibat pemotongan staf, dana, dan kebijakan yang melemahkan kesiapsiagaan serta kemampuan respons bencana nasional.
18 Apr 2025, 22.33 WIB
98 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- FEMA berada dalam krisis karena pemotongan anggaran dan kehilangan staf yang berpengalaman.
- Program BRIC yang penting untuk mitigasi bencana telah dibatalkan, yang mengancam kesiapan komunitas lokal.
- Kebijakan baru membatasi interaksi FEMA dengan mitra lokal, yang dapat mengakibatkan respons yang tidak efektif terhadap bencana mendatang.
Middletown, New York, United States - Menjelang musim badai 2025, FEMA menghadapi krisis besar yang bisa mengancam kemampuan negara dalam merespons bencana. Ada ancaman pemotongan staf signifikan, ekspansi peran yang dikurangi, dan perubahan kebijakan yang melemahkan persiapan dan respons terhadap bencana alam. Pegawai banyak yang khawatir karena kurangnya kepemimpinan yang berpengalaman dan hilangnya alat serta kemitraan penting.
Banyak program kesiapsiagaan FEMA seperti Building Resilient Infrastructure and Communities (BRIC) telah dihentikan secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan yang memadai kepada pemerintah dan mitra lokal seperti di Middletown, New York. Pendanaan yang dibekukan oleh pemerintah federal juga menghambat kemampuan negara bagian dalam membiayai staf dan program kesiapsiagaan di tahap awal.
Di internal FEMA, staf banyak yang berstatus kontrak sementara atau reservis, membuat perampingan dan pemutusan kontrak lebih mudah dilakukan. Namun, ini juga menimbulkan risiko besar bagi kemampuannya yang sangat bergantung pada tenaga kerja yang fleksibel. Banyak pegawai juga menghadapi pembatasan ketat untuk berinteraksi dengan mitra lokal saat bencana belum terjadi.
Selain itu, data penting terkait kerentanan sosial yang biasanya digunakan untuk perencanaan dan mitigasi bencana, kini dihindari karena sasaran politik terhadap data yang menyangkut disparitas sosial. Hal ini mengurangi kemampuan FEMA untuk menyiapkan respons yang tepat dan berbasis kebutuhan masyarakat rentan.
Secara keseluruhan, artikel ini memperingatkan bahwa kebijakan baru dan pengurangan sumber daya FEMA akan sangat membahayakan kesiapsiagaan nasional menghadapi badai dan bencana alam lainnya di masa depan, mengingat peran FEMA yang sangat krusial dalam perlindungan dan bantuan darurat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tantangan utama yang dihadapi FEMA menjelang musim badai?A
FEMA menghadapi tantangan berupa pemotongan anggaran, kehilangan staf senior, dan pembekuan dana yang mengancam kesiapan mereka dalam merespons bencana.Q
Siapa yang memimpin FEMA saat ini?A
FEMA saat ini dipimpin oleh Cameron Hamilton sebagai administrator sementara, yang memiliki latar belakang yang tidak terkait dengan manajemen bencana.Q
Apa itu program BRIC dan mengapa penting bagi FEMA?A
BRIC adalah program yang dirancang untuk membantu komunitas rentan dalam mempersiapkan bencana, dan penghentian program ini mengurangi dukungan bagi daerah yang membutuhkan.Q
Bagaimana kebijakan baru mempengaruhi kemitraan FEMA dengan komunitas lokal?A
Kebijakan baru mengharuskan pegawai FEMA untuk mendapatkan izin sebelum berpartisipasi dalam kegiatan non-darurat, yang menghambat kolaborasi dan komunikasi dengan komunitas lokal.Q
Apa dampak dari pemotongan anggaran terhadap pegawai FEMA?A
Pemotongan anggaran dapat menyebabkan pemecatan pegawai CORE dan mengurangi kapasitas FEMA dalam respons bencana.