Krisis Token Kripto: Risiko dan Tantangan Baru untuk Market Maker

Dunia kripto baru-baru ini diguncang oleh dua skandal besar yang melibatkan token MOVE dan OM, di mana harga token turun drastis secara tiba-tiba. Kejadian ini menyoroti adanya aktor tersembunyi, penjadwalan token yang tidak transparan, serta kesepakatan pribadi yang membuat pelaku pasar kehilangan kendali. Berbeda dengan pasar tradisional, market maker di kripto kadang bertindak sebagai trader yang turut terlibat dalam kesepakatan privat seperti alokasi token pre-launch dan lockup, bahkan menerima saham atau posisi penasihat. Hal ini menciptakan area abu-abu yang mempersulit transparansi dan kepercayaan. Beberapa kasus terungkap bahwa eksekutif project bahkan berkolusi dengan market maker untuk menjual token dalam jumlah besar secara diam-diam. Hal ini menyebabkan harga token jatuh tajam tanpa peringatan, dan membuat pelaku pasar mulai meragukan keandalan data yang selama ini mereka gunakan untuk mengambil keputusan. Kini, pelaku pasar melakukan pendekatan baru yang lebih berhati-hati, mulai dari diskusi awal yang lebih mendalam dengan tim project, hingga menciptakan mekanisme perlindungan dari perilaku tidak etis seperti penjualan token berlebihan dan volume perdagangan palsu. Transparansi dan evaluasi ulang kesepakatan menjadi prioritas. Selain itu, pasar OTC sekunder yang memperjualbelikan token yang terkunci sebelum jadwal vesting juga merubah dinamika suplai token secara besar-besaran. Ini memperumit prediksi distribusi token dan harga pasar yang sebenarnya, membuat para trader semakin waspada dan mengurangi kepercayaan terhadap informasi yang ada.