Pasar Properti Dubai Melonjak, Investor Wall Street Pun Tertarik Masuk

Pasar real estate Dubai mengalami lonjakan nilai properti sebesar 70% dalam empat tahun terakhir, yang menarik minat besar dari investor internasional, khususnya dari Wall Street. Faktor pemicu utama termasuk kebijakan visa yang lebih liberal dan pembukaan kembali kota yang lebih cepat pasca pandemi. Berbagai perusahaan besar seperti Brookfield, Temasek, Goldman Sachs, dan Hillhouse sudah mulai melakukan investasi besar-besaran di Dubai, baik pada properti residensial maupun komersial. Kegiatan jual beli gedung perkantoran dan hotel di Dubai saat ini mencapai level tertinggi dalam beberapa dekade. Namun, masalah utama yang dihadapi para investor adalah kurangnya pasokan gedung-gedung berkualitas tinggi yang bisa langsung dibeli. Sebagian besar aset dimiliki oleh keluarga Emirati kaya dan entitas pemerintah yang enggan melepas properti mereka, sehingga investor harus fokus pada pembangunan baru. Situasi geopolitik seperti invasi Rusia ke Ukraina juga berkontribusi pada meningkatnya minat investor kaya untuk memindahkan aset mereka ke Dubai sebagai cara menghindari sanksi dan pembatasan modal. Selain itu, zona waktu Dubai yang strategis menarik para pengelola dana dan jutawan kripto. Seiring permintaan yang memuncak, Dana investasi seperti Global Partners Limited berhasil mengumpulkan dana besar setelah menunjukkan hasil positif dari proyek awal, menandakan kepercayaan yang semakin tinggi dari investor terhadap potensi pasar properti Dubai.