Courtesy of TechCrunch
Google Veo 3: AI Video Pertama dengan Suara Otomatis untuk Kreativitas Lebih Hidup
Memperkenalkan dan menjelaskan kemampuan Veo 3, model AI generasi video terbaru dari Google yang mampu menghasilkan audio yang sinkron dan berkualitas untuk video yang dibuatnya, serta membedakannya dari pesaing di industri yang makin ramai.
21 Mei 2025, 00.45 WIB
78 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Veo 3 dapat menghasilkan video dengan audio yang sesuai, menandai era baru dalam generasi video.
- DeepMind menggunakan teknologi watermarking untuk mengatasi kekhawatiran tentang deepfake.
- Industri animasi mungkin mengalami gangguan besar akibat adopsi teknologi AI di masa depan.
Mountain View, Amerika Serikat - Google memperkenalkan Veo 3, model AI terbaru yang dapat membuat video lengkap dengan suara, termasuk efek suara, suara latar, dan dialog yang sinkron. Model ini diumumkan dalam konferensi Google I/O 2025 dan disampaikan sebagai pembeda utama di pasar video generator AI yang semakin ramai.
Veo 3 adalah peningkatan dari Veo 2, mampu menghasilkan footage video yang lebih berkualitas dan memberikan pengguna kemampuan mengontrol video dengan input berupa teks dan gambar. Pengguna paket AI Ultra Google sudah dapat mengakses fitur ini melalui aplikasi Gemini.
Salah satu keunggulan besar Veo 3 adalah kemampuannya memahami piksel mentah dalam video dan secara otomatis mensinkronkan audio yang dihasilkan dengan konten visual. Ini merupakan langkah maju dibandingkan teknologi AI yang hanya fokus pada pembuatan video tanpa suara atau sinkronisasi suara minimal.
Google menggunakan teknologi watermarking bernama SynthID untuk menandai video yang dihasilkan agar mengurangi risiko pemanfaatan untuk deepfake. Namun, ada kekhawatiran dari kalangan pekerja kreatif, seperti animator dan kartunis, terkait potensi gangguan lapangan kerja akibat perkembangan AI ini.
Selain Veo 3, Google juga memperbarui Veo 2 dengan fitur untuk kontrol adegan yang lebih baik, penambahan dan penghapusan objek di video, serta kemampuan mengubah orientasi video. Fitur ini akan hadir juga di platform API Google Vertex AI dalam waktu dekat.
--------------------
Analisis Kami: Veo 3 merupakan langkah maju signifikan dalam mengatasi kekurangan generasi video AI sebelumnya, terutama dari segi integrasi audio yang terasa natural dan sinkron. Namun, potensi penyalahgunaan teknologi ini harus disikapi dengan serius, dan Google harus terus mengembangkan teknologi watermarking agar keaslian konten tetap terjaga.
--------------------
Analisis Ahli:
Demis Hassabis: Kemampuan menciptakan audio dan video sekaligus adalah lompatan besar yang akan membuka peluang baru dalam kreativitas digital.
Animation Guild: AI video generator berpotensi menggantikan banyak pekerjaan di industri animasi dan film, sehingga perlunya regulasi dan adaptasi tenaga kerja.
--------------------
What's Next: Peningkatan kemampuan AI dalam menggabungkan audio dan video secara otomatis akan mempercepat penggunaan teknologi ini dalam industri hiburan dan konten kreatif, sekaligus menimbulkan tantangan hukum dan sosial terkait deepfake dan dampak pada tenaga kerja kreatif.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/05/20/googles-veo-3-can-generate-videos-and-soundtracks-to-go-along-with-them/
[1] https://techcrunch.com/2025/05/20/googles-veo-3-can-generate-videos-and-soundtracks-to-go-along-with-them/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diperkenalkan Google dalam konferensi I/O 2025?A
Google memperkenalkan Veo 3, model AI baru untuk menghasilkan video dengan audio yang menyertainya.Q
Apa fitur utama dari model Veo 3?A
Veo 3 dapat menghasilkan efek suara, suara latar, dan dialog yang disinkronkan dengan video.Q
Siapa yang mengembangkan Veo 3?A
Veo 3 dikembangkan oleh DeepMind, divisi penelitian AI dari Google.Q
Apa yang dilakukan DeepMind untuk mengurangi risiko deepfake?A
DeepMind menggunakan teknologi watermarking bernama SynthID untuk menanamkan tanda tak terlihat ke dalam frame yang dihasilkan oleh Veo 3.Q
Apa dampak yang diharapkan dari teknologi AI terhadap industri animasi?A
Teknologi AI diperkirakan dapat mengganggu lebih dari 100.000 pekerjaan di sektor film, televisi, dan animasi di AS hingga tahun 2026.