Courtesy of QuantaMagazine
Sepuluh tahun yang lalu, misi Rosetta dari Badan Antariksa Eropa berhasil mendekati komet 67P/Churyumov-Gerasimenko dan mengumpulkan data tentang debu dan gas yang keluar dari komet tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memahami asal-usul sistem tata surya kita, terutama mengenai molekul organik yang merupakan bahan dasar kehidupan. Molekul organik, yang mengandung karbon, ditemukan tidak hanya di Bumi tetapi juga di luar angkasa, termasuk di komet dan asteroid. Misi lain seperti Hayabusa2 dan Osiris-Rex juga menemukan banyak molekul organik di asteroid, menunjukkan bahwa bahan-bahan yang diperlukan untuk kehidupan mungkin sudah ada di luar angkasa jauh sebelum Bumi terbentuk.
Baca juga: Senyawa organik terbesar yang pernah ditemukan di Mars, harapan meningkat untuk kehidupan purba.
Penelitian ini membantu ilmuwan memahami bagaimana molekul organik yang kompleks dapat terbentuk di luar angkasa dan bagaimana mereka bisa sampai ke planet seperti Bumi. Dengan menggunakan teleskop dan misi luar angkasa, para ilmuwan menemukan bahwa banyak molekul organik terbentuk di awan gas dan debu di luar angkasa, dan beberapa di antaranya mungkin bertahan saat sistem tata surya baru terbentuk. Temuan ini memberikan petunjuk bahwa bahan-bahan kehidupan mungkin ada di banyak tempat di alam semesta, dan membantu ilmuwan mencari tanda-tanda kehidupan di planet lain.