Courtesy of InterestingEngineering
Pencabutan Sertifikasi Harvard untuk Mahasiswa Internasional Karena Tuntutan Keamanan Nasional
Mengumumkan pencabutan sertifikasi SEVIS Harvard karena masalah keamanan kampus, hubungan dengan China, dan aktivitas mahasiswa internasional yang dianggap berbahaya.
23 Mei 2025, 15.26 WIB
67 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pencabutan sertifikasi SEVIS Harvard merupakan langkah drastis dalam kebijakan pemerintah AS terhadap universitas elit.
- Tindakan ini menciptakan ketidakpastian bagi mahasiswa internasional di Harvard dan dapat mempengaruhi reputasi universitas.
- Hubungan antara pendidikan tinggi dan politik semakin kompleks, terutama terkait isu-isu keamanan dan hubungan internasional.
Cambridge, Amerika Serikat - Pemerintah AS, di bawah kepemimpinan Kristi Noem dari Departemen Keamanan Dalam Negeri, mencabut hak Harvard University untuk mendaftarkan mahasiswa internasional dalam program SEVIS. Hal ini berdampak pada ribuan mahasiswa asing yang saat ini belajar di Harvard, termasuk banyak dari China.
Alasan pencabutan ini berkaitan dengan tuduhan Harvard membiarkan agitator asing yang dianggap berbahaya dan hubungan tersembunyi dengan Partai Komunis China, khususnya tuduhan pelatihan kelompok paramiliter yang terlibat genosida Uygur. Pemerintah juga mengkritik Harvard karena tidak memberikan data yang memadai terkait aktivitas protes mahasiswa asing.
Harvard menolak tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa tindakan pemerintah tidak sesuai hukum, menekankan kontribusi besar mahasiswa internasional terhadap universitas dan Amerika Serikat. Meski demikian, Harvard harus merespon dalam waktu 72 jam untuk menghindari konsekuensi lebih lanjut seperti pembekuan dana atau kehilangan hak mendaftarkan mahasiswa tenaga asing.
Situasi ini menimbulkan ketakutan dan ketidakpastian di kalangan mahasiswa internasional, beberapa di antaranya mengalami pembatalan visa dan ragu untuk berpendapat secara terbuka mengenai isu kontroversial karena takut akan deportasi. Kasus ini terjadi di tengah ketegangan politik yang lebih luas antara pemerintah Trump dan universitas-universitas terkemuka.
Langkah pemerintah AS ini memperlihatkan bagaimana isu keamanan, akademik, dan politik internasional bertemu dan menimbulkan dampak langsung pada kehidupan kampus di salah satu universitas paling prestisius di dunia, menandai babak baru dalam hubungan pendidikan dan kebijakan luar negeri AS.