Courtesy of TechCrunch
Pelajar Massachusetts Mengaku Bersalah dalam Kasus Peretasan Data Sekolah Jutaan Siswa
Mengungkap kasus hacking dan pemerasan yang melibatkan pencurian data pribadi jutaan siswa dan guru dari perusahaan teknologi pendidikan besar.
21 Mei 2025, 22.15 WIB
103 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Matthew D. Lane dituduh meretas dan mengeksploitasi perusahaan pendidikan besar.
- Data pribadi lebih dari 60 juta pelajar dan 10 juta guru dicuri dalam kebocoran data ini.
- PowerSchool mengalami kesulitan setelah kebocoran data dan telah menghadapi upaya ekstorsi lebih lanjut.
Massachusetts, Amerika Serikat - Seorang pelajar berusia 19 tahun dari Massachusetts, Matthew D. Lane, mengaku bersalah atas tuduhan federal yang terkait dengan hacking dan pemerasan terhadap salah satu perusahaan teknologi pendidikan terbesar di AS. Dia menggunakan kredensial yang dicuri untuk memasuki jaringan perusahaan dan mencuri data pribadi lebih dari 60 juta siswa dan 10 juta guru.
Data yang dicuri meliputi informasi sensitif seperti nama, alamat, nomor telepon, nomor Jaminan Sosial, data medis, serta nilai sekolah. Dalam beberapa kasus, data tersebut bahkan mencakup catatan siswa selama beberapa dekade. Perusahaan yang terkena dampak diduga kuat adalah PowerSchool, yang menyediakan perangkat lunak bagi banyak sekolah di Amerika Serikat dan Kanada.
Matthew Lane bekerja sama dengan seorang konspirator yang tinggal di Illinois untuk memeras perusahaan tersebut dengan menuntut uang sekitar 2,85 juta dolar dalam bentuk cryptocurrency. PowerSchool mengonfirmasi bahwa mereka telah membayar sejumlah uang kepada para hacker untuk menghapus data yang dicuri, meskipun jumlah tepatnya tidak diumumkan.
Meskipun PowerSchool membayar, sejumlah distrik sekolah melaporkan adanya upaya pemerasan ulang yang menggunakan data yang dicuri sebelumnya. Perusahaan menegaskan bahwa upaya ini tidak terkait dengan kasus peretasan baru, melainkan data yang sama yang sebelumnya bocor. Lane juga dituduh melakukan peretasan dan pemerasan terhadap sebuah perusahaan telekomunikasi di AS yang tidak disebutkan namanya.
Baca juga: Hacker mengakses jaringan PowerSchool berbulan-bulan sebelum pelanggaran besar pada bulan Desember.
Kasus ini menyoroti risiko serius terhadap keamanan data dalam sektor pendidikan serta pentingnya langkah-langkah perlindungan yang lebih kuat untuk mencegah pencurian data yang dapat membahayakan jutaan siswa dan guru di seluruh Amerika Utara.