Tanaman Padi Asia Warisi Toleransi Dingin Cepat Melalui Perubahan Epigenetik

Tanaman padi Asia berasal dari daerah tropis, namun kini dapat tumbuh di lingkungan yang lebih dingin di seluruh dunia. Peneliti ingin mengetahui bagaimana tanaman ini dapat beradaptasi dengan cepat terhadap suhu dingin tanpa perubahan DNA. Dalam penelitian yang berlangsung lebih dari sepuluh tahun, para ilmuwan melakukan eksperimen dengan menempatkan tanaman padi yang sensitif dingin dalam suhu –15 °C selama tujuh hari saat tanaman sedang mempersiapkan reproduksi. Setelah tiga generasi mengalami perlakuan dingin secara terus-menerus, tanaman padi tersebut menjadi toleran terhadap suhu dingin dan dapat menghasilkan banyak biji, sebuah perubahan yang berlangsung hingga lima generasi berikutnya. Analisis genetika menunjukkan tidak ada perubahan dalam DNA tanaman yang tahan dingin, tetapi ditemukan perubahan epigenetik berupa pengurangan tag kimia pada gen ACT1 yang mengatur respon dingin. Penelitian ini membuktikan bahwa adaptasi tanaman padi terhadap dingin tidak selalu melalui mutasi DNA, melainkan melalui mekanisme epigenetik yang lebih cepat, membuka sudut pandang baru dalam studi evolusi dan adaptasi lingkungan.