Courtesy of Wired
Aplikasi TeleMessage Terkena Kebocoran Data, Ancaman Keamanan Pejabat AS
Mengungkap potensi risiko keamanan dan pelanggaran data yang disebabkan oleh penggunaan aplikasi komunikasi TeleMessage oleh pejabat dan agensi pemerintah AS serta menyoroti perlunya investigasi dan tindakan keamanan lebih lanjut.
08 Mei 2025, 04.03 WIB
48 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- TeleMessage mengalami pelanggaran keamanan yang serius yang berdampak pada penggunaannya oleh CBP.
- Senator Ron Wyden menyerukan penyelidikan terhadap TeleMessage karena risiko bagi keamanan nasional.
- CBP dan beberapa pejabat tinggi menggunakan aplikasi yang tidak terdaftar dalam program kepatuhan pemerintah AS.
Washington, United States - Customs and Border Protection (CBP) di Amerika Serikat diketahui menggunakan aplikasi komunikasi TeleMessage, yang merupakan klon dari aplikasi populer seperti Signal dan WhatsApp dengan tambahan fitur pengarsipan untuk memenuhi aturan retensi data. Penggunaan aplikasi ini oleh pejabat tinggi negara menimbulkan perhatian menyusul munculnya insiden keamanan siber.
Baru-baru ini, terdapat sebuah foto yang menunjukkan Mike Waltz, mantan penasihat keamanan nasional di bawah Presiden Donald Trump, menggunakan aplikasi TeleMessage Signal saat rapat kabinet. Foto itu memperlihatkan komunikasi dengan beberapa pejabat tinggi lain seperti Wakil Presiden JD Vance, direktur intelijen nasional Tulsi Gabbard, dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio.
Setelah insiden kebocoran data terjadi yang melibatkan TeleMessage, CBP langsung menonaktifkan layanan tersebut sementara waktu sebagai tindakan pencegahan. Investigasi masih berlangsung untuk mengetahui sejauh mana dampak pelanggaran data ini bagi pemerintah dan keamanan nasional.
TeleMessage, yang merupakan perusahaan asal Israel dan kini diakuisisi oleh Smarsh, menghadapi kritik keras dari Senator AS Ron Wyden, yang meminta Departemen Kehakiman untuk menyelidiki perusahaan tersebut karena dianggap menyediakan perangkat lunak komunikasi yang berbahaya bagi keamanan nasional. Terlebih, aplikasi ini tidak memiliki izin resmi dalam program pengamanan pemerintah bernama FedRAMP.
Sementara investigasi berjalan, TeleMessage menangguhkan layanannya untuk membereskan potensi celah keamanan. Kasus ini menjadi peringatan bagi pemerintah dan lembaga terkait agar lebih selektif dalam menggunakan aplikasi komunikasi demi menjaga keamanan data dan rahasia negara.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan oleh CBP terkait dengan aplikasi TeleMessage?A
CBP segera menonaktifkan aplikasi TeleMessage sebagai langkah pencegahan setelah mendeteksi insiden siber.Q
Siapa yang terpotret menggunakan aplikasi TeleMessage Signal?A
Mike Waltz, mantan penasihat keamanan nasional, terpotret menggunakan aplikasi TeleMessage Signal.Q
Apa yang diminta oleh Senator Ron Wyden terkait TeleMessage?A
Senator Ron Wyden meminta Departemen Kehakiman untuk menyelidiki TeleMessage karena menganggapnya sebagai ancaman bagi keamanan nasional.Q
Mengapa TeleMessage menghentikan layanannya?A
TeleMessage menghentikan layanannya untuk menyelidiki potensi insiden keamanan.Q
Apa yang ditegaskan oleh Smarsh mengenai situasi ini?A
Smarsh menegaskan bahwa mereka sedang menyelidiki insiden keamanan dan mengambil tindakan cepat untuk menanganinya.