Courtesy of Forbes
Eksperimen Penjara Stanford dan Pelajaran Abadi tentang Otoritas
13 Nov 2024, 21.58 WIB
123 dibaca
Share
Eksperimen Penjara Stanford yang dilakukan pada tahun 1971 di Universitas Stanford adalah sebuah studi yang mengeksplorasi kekuasaan dan perilaku manusia. Dalam eksperimen ini, 24 mahasiswa dibagi menjadi dua kelompok: penjaga dan tahanan. Eksperimen yang direncanakan berlangsung selama dua minggu ini terpaksa dihentikan setelah enam hari karena perlakuan kasar yang dilakukan oleh para penjaga terhadap tahanan. Selama bertahun-tahun, eksperimen ini dianggap sebagai bukti bahwa orang biasa dapat melakukan kekejaman ketika diberikan kekuasaan. Namun, dalam sebuah docuseries terbaru dari Nat Geo berjudul "The Stanford Prison Experiment: Unlocking the Truth," para peserta memberikan perspektif baru yang menunjukkan bahwa banyak dari perilaku mereka dipengaruhi oleh ekspektasi dan manipulasi dari peneliti, Dr. Philip Zimbardo.
Dua peserta, Dave Eshleman dan Clay Ramsay, mengungkapkan bahwa mereka merasa tertekan untuk memenuhi peran yang telah ditentukan, dan bukan hanya menunjukkan sisi gelap dari sifat manusia. Eshleman, yang berperan sebagai penjaga, merasa bahwa ia harus berperilaku agresif untuk memastikan keberhasilan eksperimen, sementara Ramsay, sebagai tahanan, mengalami tekanan psikologis yang berat. Keduanya menyoroti bahwa perilaku mereka lebih merupakan hasil dari situasi yang diciptakan daripada sifat asli mereka. Docuseries ini mengajak kita untuk mempertimbangkan bagaimana kekuasaan dan ekspektasi dapat membentuk tindakan kita, serta pentingnya etika dalam penelitian psikologi.