Artikel - Apa yang diinginkan Nvidia (tetapi mungkin tidak akan didapatkan) dari Mahkamah Agung

Nvidia dan Facebook sedang menghadapi dua kasus di Mahkamah Agung yang dapat mempengaruhi banyak gugatan hukum dari investor jika tidak diputuskan sesuai keinginan mereka. Dalam kasus Nvidia, investor menuduh CEO Jensen Huang membuat pernyataan palsu tentang permintaan chip yang sebenarnya dipicu oleh pasar cryptocurrency, bukan pasar video game. Para hakim menunjukkan keraguan terhadap argumen pengacara Nvidia, dengan beberapa hakim dari berbagai latar belakang politik mempertanyakan kemampuan pengadilan untuk mengevaluasi kasus yang sangat teknis ini.

Sementara itu, Facebook berargumen bahwa mereka tidak menyesatkan pemegang saham dengan tidak mengungkapkan kemitraan mereka dengan Cambridge Analytica, yang mengakibatkan kebocoran data 87 juta pengguna. Kedua kasus ini berfokus pada apa yang harus disertakan dalam pengaduan hukum agar kasus dapat dilanjutkan di pengadilan. Beberapa hakim juga mempertimbangkan perlunya perbaikan pada undang-undang yang ada untuk mencegah gugatan yang tidak berdasar. Banyak pengamat hukum memperkirakan bahwa keputusan Mahkamah Agung mungkin tidak mendukung investor, yang dapat membatasi gugatan kelas di masa depan.

Apa yang diinginkan Nvidia (tetapi mungkin tidak akan didapatkan) dari Mahkamah Agung

Artikel Serupa

Earnings Nvidia: Mengapa investor harus bersiap untuk lebih banyak volatilitas

Investor Saham Nvidia Baru Saja Mendapatkan Berita Baik Dari TSMC

"Deans Penilaian" Mengatakan Saham Nvidia Bisa Terjun Hingga 31%. Berikut Pendapat Kontra Saya Mengapa DeepSeek Justru Bisa Mendorongnya ke Puncak Baru.

TikTok menawarkan uji coba awal pada tahun 2025 untuk Mahkamah Agung.

Mahkamah Agung AS menolak permohonan Nvidia untuk menghindari gugatan penipuan sekuritas.

Mahkamah Agung AS membatalkan kasus yang melibatkan gugatan penipuan sekuritas terhadap Nvidia.

Mahkamah Agung AS membatalkan kasus yang melibatkan gugatan penipuan sekuritas terhadap Facebook.