Courtesy of YahooFinance
Di Chipinge, Zimbabwe, Gertrude Siduna, seorang petani berusia 49 tahun, beralih dari menanam jagung ke cabai karena seringnya kekeringan yang merusak hasil panen jagung. Ia telah mendapatkan sekitar Rp 6.58 juta ($400) dari hasil panen cabai yang tahan kekeringan dan berencana untuk menanam lebih banyak. Program pertanian yang didanai oleh USAID membantu petani kecil beradaptasi dengan perubahan iklim, dan banyak petani kini memilih tanaman yang lebih tahan terhadap cuaca ekstrem, seperti cabai dan millet, daripada jagung yang membutuhkan banyak air.
Selain itu, teknik pertanian juga berubah dengan adanya kebun komunitas yang menggunakan panel surya untuk irigasi, sehingga memudahkan akses air bagi petani. Masyarakat kini dapat menanam sayuran yang bisa dijual dan membantu memenuhi kebutuhan dasar keluarga. USAID berkomitmen untuk meningkatkan efektivitas program bantuan pangan, terutama di negara-negara yang paling terdampak oleh perubahan iklim, dengan harapan dapat mengurangi masalah kelaparan yang semakin mendesak.