Courtesy of YahooFinance
Volatilitas Harga SHIB di Mei 2025: Support, Resistance, dan Potensi Arah Harga
Menganalisis perilaku harga SHIB selama 29-30 Mei 2025 serta mengidentifikasi level support dan resistance, serta faktor-faktor yang mempengaruhi volatilitas dan potensi arah pergerakan harga selanjutnya.
30 Mei 2025, 15.56 WIB
12 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Volatilitas harga SHIB menunjukkan adanya tekanan beli dan jual yang signifikan.
- Faktor eksternal seperti geopolitik berperan dalam fluktuasi pasar cryptocurrency.
- Pola teknis dan volume perdagangan dapat memberikan indikasi arah pergerakan harga yang akan datang.
tidak disebutkan - Pada akhir Mei 2025, harga Shiba Inu (SHIB) mengalami fluktuasi cukup besar dalam periode 29 hingga 30 Mei. Harga SHIB bergerak di antara Rp 0.22 ($0.000013252) dan Rp 0.24 ($0.000014508) yang menandai adanya volatilitas sekitar 8%. Kondisi ini menunjukkan bahwa harga mengalami naik turun yang cukup drastis dalam waktu singkat meski cenderung terkendali.
Dalam analisis teknikal, ditemukan level support kuat di harga sekitar Rp 0.22 ($0.000013285) . Level ini menjadi titik di mana tekanan beli meningkat, sehingga harga sempat melakukan pembalikan arah ke atas. Sebaliknya, level resistance di dekat angka Rp 0.24 juta ($0.000014500 m) enjadi batas dimana kenaikan mulai melambat dan momentum harga melemah.
Menjelang akhir 30 Mei, harga SHIB memantul dan mencapai stabilisasi di kisaran Rp 0.22 ($0.000013390) . Namun, volume perdagangan yang turun saat itu menunjukkan bahwa para investor mulai berhati-hati dan menunggu konfirmasi lebih lanjut sebelum melakukan tindakan lebih besar.
Faktor eksternal yang turut memengaruhi volatilitas ini adalah ketegangan geopolitik yang meningkat serta perubahan pada kebijakan perdagangan global. Situasi makro tersebut menciptakan ketidakpastian bagi pasar cryptocurrency termasuk SHIB, yang membuat harga bergerak tidak menentu.
Selain faktor makro, dinamika mikro juga penting seperti masuknya lebih dari 2 triliun token SHIB ke bursa serta pola descending triangle yang muncul di grafik harga. Kombinasi ini memberi sinyal potensi penurunan harga dalam waktu dekat walaupun ada harapan breakout yang sempat dibahas oleh beberapa analis.