Pemadaman Listrik Besar di Spanyol: Tantangan Energi Terbarukan dan Kestabilan Grid

Pada hari Senin, terjadi pemadaman listrik besar yang mempengaruhi jutaan orang di Spanyol dan Portugal. Pemadaman ini terjadi karena hilangnya lebih dari separuh kapasitas pembangkitan listrik secara tiba-tiba dalam waktu hanya lima detik. Kejadian ini menyebabkan sistem listrik secara otomatis memutus sambungan untuk melindungi jaringan dari kerusakan yang lebih luas. Para ahli menegaskan bahwa pemadaman bukan akibat serangan siber, kesalahan manusia, maupun kondisi cuaca yang ekstrem. Penyebab utamanya kemungkinan besar terkait dengan gangguan pada pembangkitan listrik yang sangat cepat dan besar. Hal ini menjadi tantangan besar karena sistem kelistrikan harus selalu menjaga keseimbangan antara energi yang diproduksi dan yang digunakan. Spanyol telah banyak mengintegrasikan sumber energi terbarukan seperti angin, tenaga surya, dan hidroelektrik. Namun, pembangkit ini kebanyakan tidak memiliki inersia mekanik seperti pembangkit tradisional yang menggunakan generator sinkron. Inersia mekanik penting untuk menstabilkan fluktuasi tiba-tiba dalam jaringan listrik, sehingga makin banyak energi terbarukan inverter-based dapat membuat sistem lebih rentan terhadap gangguan. Selain itu, interkoneksi listrik Spanyol dengan negara-negara Eropa lain sangat terbatas, hanya 3% dari kapasitas terpasang, jauh di bawah target Uni Eropa sebesar 15%. Kondisi ini membuat Semenanjung Iberia kurang mampu mengimpor energi saat terjadi gangguan atau kebutuhan pengaturan jaringan secara luas. Para pakar merekomendasikan langkah-langkah seperti membatasi produksi energi terbarukan pada saat permintaan rendah, meningkatkan kapasitas interkoneksi dengan negara tetangga, menambah penyimpanan energi, dan memasang alat stabilisasi frekuensi serta tegangan. Investasi, perencanaan, dan strategi yang jelas sangat dibutuhkan agar transisi energi dapat berjalan dengan aman dan mencegah kejadian serupa di masa depan.