Courtesy of InterestingEngineering
Baterai Kuantum Topologis: Terobosan Baru Penyimpanan Energi Masa Depan
Mengembangkan konsep baterai kuantum topologis yang mampu mencapai pengisian energi jarak jauh secara sempurna dan tahan terhadap disipasi energi untuk mewujudkan perangkat penyimpanan energi mikro berperforma tinggi.
03 Jun 2025, 20.36 WIB
30 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Baterai kuantum memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi dan kapasitas penyimpanan energi.
- Sifat topologi dapat digunakan untuk mengatasi tantangan dalam pengisian energi jarak jauh.
- Penelitian ini dapat membuka jalan bagi inovasi dalam teknologi komunikasi dan penyimpanan energi.
Tokyo, Jepang - Semakin tingginya kebutuhan energi global membuat teknologi penyimpanan energi yang efisien sangat dibutuhkan karena baterai kimia yang digunakan saat ini mulai menghadapi batas kemampuan. Sebuah penelitian terbaru dari RIKEN Center for Quantum Computing dan Huazhong University mengusulkan konsep baterai kuantum topologis yang dapat memberikan solusi inovatif untuk masalah ini.
Baterai kuantum berbeda dengan baterai biasa karena memanfaatkan fenomena mekanika kuantum seperti superposisi dan keterikatan kuantum. Namun, penerapan teknologi ini sulit karena ada hambatan seperti hilangnya energi dan dekohesi yang membuat performa baterai menurun, terutama ketika pengisian dilakukan dari jarak jauh atau ada disipasi energi.
Peneliti menggunakan sifat topologis pada photonic waveguides yang membuat energi dapat ditransfer hampir tanpa kehilangan dan tahan terhadap kerusakan akibat proses peluruhan energi. Bahkan, disipasi energi yang biasanya merugikan ternyata bisa dipakai untuk sementara meningkatkan daya pengisian baterai kuantum ini.
Konsep ini membuka jalan bagi penyimpanan energi nanoskal yang sangat kecil tapi bertenaga, dan juga bisa berpengaruh besar pada teknologi komunikasi kuantum optik yang aman serta banyak aplikasi masa depan lainnya dalam bidang teknologi canggih.
Beberapa kemajuan lain dalam pengembangan baterai kuantum termasuk prototipe dari CSIRO yang menggunakan molekul organik dalam ruang mikro dan inovasi University of Genoa yang menggunakan spin elektron untuk menyimpan energi. Penelitian ini terus berlanjut demi mengubah teori baterai kuantum menjadi aplikasi praktis.