Courtesy of Reuters
Lenovo, perusahaan pembuat PC terbesar di dunia, berencana untuk memperluas rantai pasokannya dan membuka lebih banyak pabrik di luar China. Hal ini dilakukan karena adanya ketidakpastian geopolitik global, terutama setelah ancaman tarif tinggi dari pemerintah AS. Meskipun sebagian besar pabriknya berada di China, Lenovo juga memiliki lebih dari 30 pabrik di sembilan negara lain dan berencana membuka fasilitas baru di Arab Saudi. Pada kuartal kedua tahun fiskal, Lenovo melaporkan peningkatan pendapatan sebesar 24% dibandingkan tahun lalu, sebagian besar didorong oleh penjualan komputer yang dapat menangani beban kerja kecerdasan buatan (AI).
Permintaan untuk komputer yang mendukung AI menjadi pendorong utama pertumbuhan industri PC, dan Lenovo telah meluncurkan PC bertenaga AI pertamanya di China. Perusahaan ini berharap bahwa pada tahun 2025, 25% dari pengiriman mereka akan terdiri dari PC AI, dan angka ini bisa meningkat hingga 80% pada tahun 2027. Selain itu, pendapatan dari solusi infrastruktur dan layanan cloud Lenovo juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, menunjukkan bahwa perusahaan ini siap untuk memanfaatkan tren teknologi masa depan.