Courtesy of YahooFinance
Rahasia Kesuksesan Buffett: Investasi Besar di Saham Dividen Apple dan Coca-Cola
Menjelaskan alasan Warren Buffett dan Berkshire Hathaway memilih investasi besar pada Apple dan Coca-Cola sebagai saham dividen utama, serta membahas strategi pertumbuhan dan potensi keduanya di masa depan, termasuk peran kecerdasan buatan dan inovasi dalam memperkuat posisi mereka.
04 Jun 2025, 15.35 WIB
58 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Apple terus menunjukkan pertumbuhan dividen yang stabil dan mengandalkan AI untuk ekspansi.
- Coca-Cola memiliki kekuatan merek yang kuat dan catatan dividen yang luar biasa.
- Warren Buffett dikenal karena pendekatan investasinya yang bijaksana dan fokus pada perusahaan dengan prospek yang baik.
Omaha, Amerika Serikat - Warren Buffett, CEO Berkshire Hathaway, dikenal dengan strategi investasi unik yang tidak membayar dividen langsung kepada pemegang saham. Sebaliknya, ia memilih menginvestasikan modal berlebih perusahaan ke dalam akuisisi, pembelian saham sendiri, atau obligasi yang menghasilkan pendapatan. Meskipun demikian, portofolio saham publik Berkshire didominasi oleh perusahaan yang memberikan dividen rutin kepada para pemegang sahamnya.
Apple adalah saham terbesar dalam portofolio Berkshire Hathaway, dengan porsi 21.4%. Apple telah menaikkan dividen tahunannya selama 13 tahun berturut-turut dan mengembangkan ekosistem produk yang kuat, terutama iPhone yang menguasai sekitar 27% pasar smartphone global. Apple juga mulai mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan sebagai bagian dari strategi pertumbuhan masa depan.
Sementara itu, Coca-Cola adalah saham dengan porsi terbesar ketiga dalam portofolio Berkshire, dengan 10.2%. Perusahaan minuman ini memiliki rekam jejak kenaikan dividen tertua di pasar saham, mencapai 63 tahun berturut-turut. Meskipun tren konsumsi soda menurun, Coca-Cola mampu menjaga pertumbuhan pendapatan dengan strategi penetapan harga yang baik dan inovasi produk baru.
Kekuatan merek dan jaringan distribusi Coca-Cola yang luas menjadi faktor utama yang memungkinkan perusahaan terus mengurangi biaya operasional dan meningkatkan margin keuntungan. Selain itu, otomasi pabrik dan gudang yang didukung oleh teknologi AI diprediksi akan menghasilkan efisiensi biaya yang lebih baik bagi Coca-Cola di masa depan.
Meskipun Apple dan Coca-Cola adalah investasi utama Berkshire Hathaway, analis dari Motley Fool menyatakan ada 10 saham lain yang mungkin lebih menarik untuk dibeli saat ini karena potensi pertumbuhan yang lebih besar. Namun, penerapan AI dan kekuatan merek yang dimiliki kedua perusahaan diperkirakan tetap menjaga posisi mereka sebagai pilihan investasi yang solid untuk jangka panjang.