Courtesy of YahooFinance
Tekanan Besar Token Unlock Ancaman Harga Pi, Namun Harapan Ekosistem Masih Ada
Menganalisis prospek harga Pi dalam jangka pendek dan jangka panjang dengan mempertimbangkan tekanan dari token unlock besar-besaran serta potensi stabilisasi dari perkembangan ekosistem dan migrasi mainnet.
04 Jun 2025, 15.32 WIB
54 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penguncian token dalam waktu dekat dapat meningkatkan risiko penjualan berlebih dan mempengaruhi harga Pi.
- Migrasi yang tertunda dan masalah kepercayaan pengguna dapat menambah tekanan pada nilai Pi.
- Meskipun ada tantangan, ada harapan di komunitas untuk nilai masa depan Pi yang lebih tinggi melalui narasi GCV.
Globally - Pi menghadapi tekanan serius akibat rencana pelepasan token yang sangat besar dalam waktu dekat, mencapai lebih dari 280 juta PI dalam 30 hari ke depan. Tekanan ini berpotensi menyebabkan kelebihan pasokan yang menekan harga token. Disamping itu, migrasi mainnet yang terlambat dan adanya hambatan proses KYC juga mengurangi kepercayaan dari para pengguna aktif Pi, sehingga menambah ketidakpastian pasar.
Secara teknikal, indikator harga menunjukkan momentum yang lemah. Contohnya MACD yang bearish dan RSI yang berada pada angka 41, menandakan kecenderungan harga akan berlanjut turun. Selain itu, Pi saat ini berada di bawah rata-rata pergerakan 50 hari dan membentuk pola teknikal yang berpotensi menimbulkan penurunan lebih lanjut jika harga menembus tingkat support penting di Rp 9.04 ribu ($0.55) .
Meskipun ada sejumlah faktor negatif, komunitas Pi masih memiliki keyakinan melalui narasi Global Consensus Value (GCV) yang secara ideal menampilkan harga Rp 5.16 miliar ($314 ribu) per PI. Namun narasi ini kurang didukung oleh fundamental dan beresiko membuat para investor kecewa. Namun, potensi pertumbuhan ekosistem melalui pengembangan aplikasi dan kemajuan migrasi mainnet dapat membantu menstabilkan harga dalam jangka panjang.
Persaingan ketat dari altcoin lain seperti XRP dan Ethereum menjadi tantangan tambahan untuk Pi yang ingin mengukuhkan keberadaan sebagai koin mobile-mining. Dengan volume transaksi rendah di pasar saat ini, kondisi pasar terasa illikuid dan volatil, apalagi jika rencana pelepasan token besar terlaksana tanpa diimbangi peningkatan permintaan atau listing di bursa besar.
Kesimpulannya, harga Pi bergantung kepada seberapa baik strategi migrasi dan pengembangan ekosistem dapat menyerap inflasi suplai token. Jika hal ini gagal, risiko penurunan harga hingga level Rp 6.58 ribu ($0.40) akan meningkat. Para pengguna dan investor perlu memantau lebih ketat perkembangan migrasi mainnet dan reaksi pasar terhadap pelepasan token yang besar di bulan Juni 2025.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan tekanan bearish pada harga Pi?A
Tekanan bearish pada harga Pi disebabkan oleh penguncian token yang akan datang dan masalah migrasi yang membuat pengguna kehilangan kepercayaan.Q
Bagaimana proses migrasi Pi mempengaruhi kepercayaan pengguna?A
Proses migrasi yang lambat dan masalah KYC dapat memperburuk kepercayaan pengguna, karena banyak yang melaporkan masalah seperti saldo yang menghilang.Q
Apa yang dimaksud dengan 'Global Consensus Value' atau GCV?A
'Global Consensus Value' atau GCV merujuk pada ide bahwa nilai Pi dapat mencapai $314,159, tetapi tidak didukung oleh bukti fundamental.Q
Bagaimana Pi bersaing dengan cryptocurrency lain seperti XRP dan Ethereum?A
Pi bersaing dengan cryptocurrency lain seperti XRP dan Ethereum yang memiliki utilitas dan likuiditas yang lebih jelas dalam pasar.Q
Apa yang bisa terjadi jika harga Pi jatuh di bawah $0.55?A
Jika harga Pi jatuh di bawah $0.55, dapat memicu penjualan panik yang berpotensi menurunkan harga lebih jauh menuju $0.40.