Courtesy of YahooFinance
Big Tech Mulai Adopsi Stablecoin, Revolusi Baru dalam Sistem Pembayaran Digital
Menjelaskan bagaimana perusahaan teknologi besar mulai mengadopsi stablecoin sebagai solusi pembayaran untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi, serta tantangan regulasi dan teknis yang mereka hadapi.
06 Jun 2025, 19.46 WIB
37 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Big Tech semakin tertarik untuk mengintegrasikan stablecoin dalam sistem pembayaran mereka.
- Regulasi dan kredibilitas fintech menjadi faktor penting dalam adopsi stablecoin oleh perusahaan besar.
- Stablecoin dianggap sebagai inovasi besar dalam sistem pembayaran yang dapat mengurangi biaya transaksi.
Silicon Valley, Amerika Serikat - Industri kripto selama ini mencari aplikasi utama yang bisa membawa blockchain ke dunia keuangan. Stablecoin, yang merupakan token digital yang nilainya dipatok pada dolar AS, kini sedang menjadi fokus utama. Perusahaan teknologi besar seperti Apple, X, Airbnb, dan Google sedang melakukan pendekatan awal untuk mengintegrasikan stablecoin dalam pembayaran mereka. Mereka melihat manfaat mengurangi biaya transaksi dan membuat pembayaran lintas negara menjadi lebih efisien.
Meta, setelah mengalami kegagalan dalam upaya pembayaran kripto sebelumnya, kini kembali mengeksplorasi teknologi stablecoin. Uber juga sedang mempelajari kemungkinan penggunaan stablecoin dalam transfer uang global. Stripe, raksasa pembayaran digital, telah membeli startup stablecoin Bridge, memberikan sinyal kuat bahwa teknologi ini semakin serius dipertimbangkan di Silicon Valley.
Google Cloud sudah lebih maju dalam hal penggunaan stablecoin. Mereka telah menerima pembayaran dalam bentuk PYUSD, stablecoin dari PayPal, untuk transaksi layanan cloud mereka. Ini menunjukkan bahwa stablecoin sudah mulai digunakan dalam praktek bisnis nyata, bukan hanya sebagai konsep teori semata. Namun, pemilihan stablecoin terbaik menjadi tantangan besar karena opsi seperti Tether dan USDC memiliki masalah regulasi dan kepemilikan.
Airbnb dan X juga membahas kerja sama dengan penyedia pembayaran dan crypto untuk mengintegrasikan stablecoin. Airbnb berharap dapat mengurangi biaya transaksi yang selama ini dibayarkan ke Visa dan Mastercard dengan stablecoin. X yang dipimpin Elon Musk, yang memiliki pengalaman di dunia fintech, sedang dalam proses memperluas fungsi aplikasi pembayaran digital mereka untuk mencakup opsi pembayaran menggunakan stablecoin.
Meski antusiasme dari perusahaan teknologi besar meningkat, masih ada banyak tantangan regulasi dan teknis yang harus dihadapi. Namun, para ahli menilai bahwa legitimasi makin kuat dengan dukungan dari perusahaan fintech besar dan pergeseran kebijakan pemerintah, yang membuka peluang stablecoin menjadi bagian utama sistem pembayaran di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu stablecoin?A
Stablecoin adalah token digital yang dipatok pada nilai dolar atau aset lainnya, yang dirancang untuk mengurangi volatilitas.Q
Mengapa Big Tech tertarik untuk mengintegrasikan stablecoin?A
Big Tech tertarik mengintegrasikan stablecoin untuk menurunkan biaya transaksi dan mengoptimalkan pembayaran lintas batas.Q
Siapa saja perusahaan besar yang sedang menjajaki penggunaan stablecoin?A
Perusahaan besar yang sedang menjajaki penggunaan stablecoin termasuk Apple, X, Airbnb, dan Google.Q
Apa yang menjadi tantangan bagi perusahaan dalam memilih stablecoin?A
Tantangan utama bagi perusahaan adalah menentukan stablecoin mana yang akan diintegrasikan, mengingat isu kepatuhan dan adopsi yang rendah.Q
Bagaimana regulasi mempengaruhi adopsi stablecoin oleh perusahaan-perusahaan ini?A
Regulasi yang ketat di bawah pemerintahan Biden awalnya membuat Silicon Valley ragu, tetapi sikap yang lebih positif terhadap crypto saat ini mulai berubah.