Courtesy of YahooFinance
Strategi Produktivitas Procter & Gamble untuk Kembalikan Keuntungan Pasca Pandemi
Mengembalikan produktivitas pra-pandemi dan mencapai penghematan biaya hingga USD 1,5 miliar sebelum pajak untuk memperkuat margin dan pertumbuhan perusahaan secara luas.
06 Jun 2025, 21.23 WIB
73 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Procter & Gamble berfokus pada investasi produktivitas untuk mengatasi tantangan biaya.
- Colgate dan Clorox juga menerapkan strategi serupa untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.
- Mekanisme produktivitas tidak hanya berkaitan dengan penghematan biaya, tetapi juga mencakup inovasi dan penciptaan nilai berkelanjutan.
tidak disebutkan, global - Procter & Gamble terus fokus pada peningkatan produktivitas untuk mengatasi tantangan seperti inflasi biaya dan fluktuasi mata uang, serta menargetkan penghematan biaya hingga 1,5 miliar dolar sebelum pajak. Inisiatif ini penting untuk mengembalikan margin keuntungan ke level pra-pandemi.
Perusahaan meluncurkan program Supply Chain 3.0 yang mengintegrasikan otomatisasi dan digitalisasi agar rantai pasok lebih efisien dan mampu mengirimkan produk ke mitra ritel dengan lebih baik. Langkah ini juga membantu mengurangi tekanan tarif dari bahan baku dan kemasan terutama yang bersumber dari China.
Dalam kuartal ketiga fiskal 2025, peningkatan produktivitas memberikan kontribusi signifikan terhadap margin, menambah 160 basis poin pada margin bruto dan 280 basis poin pada margin operasi. PG juga berhasil menurunkan beban SG&A, dan mengharapkan efisiensi arus kas bebas meningkat hingga 90% di akhir tahun fiskal tersebut.
Selain PG, pesaing lainnya seperti Colgate-Palmolive dan Clorox juga fokus pada peningkatan produktivitas dengan cara mengurangi biaya bahan baku, menggunakan teknologi AI, dan memperbaiki operasi melalui sistem ERP dan pengelolaan yang lebih efisien. Mereka pun menghadapi tantangan inflasi dan tarif dengan strategi yang sejalan.
Walaupun PG mengalami penurunan harga saham dalam enam bulan terakhir dan memiliki proyeksi pertumbuhan laba yang moderat, perusahaan tetap menjalankan strategi produktivitas jangka panjang yang berfokus pada inovasi, efisiensi operasional, dan penciptaan nilai berkelanjutan untuk menghadapi ketidakpastian pasar.