Courtesy of Forbes
Google memutuskan untuk menghentikan iklan politik di Uni Eropa setahun sebelum aturan baru yang ketat mulai berlaku. Aturan tersebut, yang dikenal sebagai TTPA, mengharuskan iklan politik untuk memiliki label transparansi dan informasi lengkap tentang sponsor, pemilihan yang terkait, serta jumlah yang dibayar. Google merasa sulit untuk mematuhi aturan ini karena definisi iklan politik yang sangat luas dan kurangnya data pemilihan lokal yang dapat diandalkan di 27 negara anggota Uni Eropa. Meskipun Google telah meningkatkan transparansi iklan politik dengan verifikasi identitas dan laporan transparansi, mereka tetap memilih untuk tidak melanjutkan iklan politik di platform mereka.
Keputusan ini juga berlaku untuk YouTube dan bukan yang pertama kali bagi Google, karena mereka sebelumnya telah menghentikan iklan politik di negara lain seperti Prancis, Kanada, dan Brasil. Meskipun Google menyadari bahwa iklan politik penting bagi pemilih dan kandidat, mereka merasa perlu untuk mengambil langkah ini demi memastikan informasi yang akurat dan mengatasi disinformasi. Google berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam teknologi dan kebijakan yang mendukung penyampaian informasi yang benar dan relevan kepada publik.