Courtesy of SCMP

Elon Musk xAI Habiskan Lebih Dari Juta Miliar Dalam Tiga Bulan untuk AI

Menggambarkan tantangan keuangan besar yang dihadapi startup AI Elon Musk, termasuk kebutuhan pendanaan besar-besaran dan laju pengeluaran yang sangat cepat.

18 Jun 2025, 02.05 WIB

24 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

xAI berencana untuk menghabiskan lebih dari setengah dana yang dicari dalam waktu tiga bulan ke depan.
Pengembangan kecerdasan buatan memerlukan biaya yang sangat tinggi, termasuk infrastruktur dan teknologi yang diperlukan.
Meskipun melakukan penggalangan dana besar-besaran, xAI masih mengalami kerugian signifikan dalam operasionalnya.

Amerika Serikat - Startup kecerdasan buatan yang dipimpin oleh Elon Musk, xAI, sedang mencoba mengumpulkan dana sebesar USRp 152.94 triliun ($9,3 miliar) untuk mendukung pengembangan teknologi AI mereka. Perusahaan ini sangat aktif dalam proses penggalangan dana dan menghabiskan lebih dari setengah dana yang dihimpun dalam waktu hanya tiga bulan. Hal ini menunjukkan betapa besar biaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan teknologi AI canggih.

Salah satu produk yang dikembangkan oleh xAI adalah chatbot AI bernama Grok. Namun, meskipun teknologi yang dikembangkan menjanjikan, pendanaan dan pengeluaran yang sangat besar menjadi tantangan utama karena pendapatan yang diperoleh masih sangat kecil dibandingkan dengan biaya operasional perusahaan. Pengeluaran ini membuat perusahaan harus terus menerus mencari sumber pendanaan baru agar tetap berjalan.

Diperkirakan pada tahun 2025, xAI akan menghabiskan dana sekitar USRp 213.78 triliun ($13 miliar) , yang berarti mengeluarkan lebih dari USRp 16.45 triliun ($1 miliar) setiap bulan. Hal ini menggambarkan betapa mahalnya infrastruktur yang dibutuhkan, termasuk pembangunan server yang besar dan pembelian chip khusus yang digunakan untuk melatih AI dalam jumlah besar dan dengan kecepatan tinggi.

Proses penggalangan dana ini merupakan gambaran nyata dari bagaimana industri kecerdasan buatan merupakan bidang yang sangat menguras biaya dan juga sangat ambisius. Meski demikian, perusahaan xAI masih berada dalam tahap awal menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menutupi biaya besar tersebut, sehingga ketergantungan pada modal luar sangat besar.

Biaya-operasional tinggi yang dialami xAI dan perusahaan AI lainnya menjadi peringatan bagi banyak pihak bahwa pengembangan kecerdasan buatan bukan hanya tentang inovasi teknologi, tetapi juga tentang bagaimana mengelola finansial agar perusahaan dapat tumbuh secara berkelanjutan di tengah persaingan dan tuntutan teknologi yang sangat cepat berkembang.

Sumber: https://www.scmp.com/news/world/united-states-canada/article/3314838/elon-musks-xai-burning-through-us1-billion-month-costs-pile?module=top_story&pgtype=section