Strategi dan Prospek Coinbase dalam Menghadapi Pasar Crypto yang Volatil

Coinbase adalah salah satu pemain utama di industri cryptocurrency yang mengandalkan volume perdagangan sebagai sumber utama pendapatan. Pergerakan harga aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum sangat mempengaruhi kinerja perusahaan ini. Di kuartal pertama tahun 2025, Bitcoin menyumbang 27% dan Ethereum 11% dari total volume perdagangan, menunjukkan dominasi dua aset kripto paling populer. Untuk menghadapi pasar yang fluktuatif dan siklikal, Coinbase terus berinvestasi dalam infrastruktur dan platform baru. Mereka bertujuan memberi akses kepada lebih dari satu miliar orang untuk menggunakan layanan crypto. Selain pendapatan dari transaksi perdagangan, peningkatan volume juga memperkuat bisnis melalui layanan tambahan seperti staking, custody, dan produk berlangganan. Selain itu, Coinbase fokus pada peningkatan layanan untuk para trader institusional dan high-frequency traders. Langkah ini diambil agar aktivitas pengguna semakin meningkat dan memperkuat efisiensi operasi. Dengan strategi ini, Coinbase berharap dapat mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasarnya di pasar crypto yang kompetitif. Perusahaan pesaing seperti Robinhood dan Interactive Brokers juga menunjukkan tren positif pada volume perdagangan yang mendorong pendapatan mereka. Robinhood mendapat keuntungan dari kenaikan aktivitas investor ritel dan volatilitas pasar saham, sementara Interactive Brokers memperoleh pertumbuhan berkelanjutan dari basis klien internasional yang semakin besar. Dari sisi pasar modal, harga saham Coinbase naik 22,1% tahun ini dengan rasio P/E tinggi sebesar 57,3. Meskipun begitu, estimasi laba per saham dan pendapatan untuk tahun 2025 dan 2026 menunjukkan tren yang membaik. Coinbase saat ini memiliki peringkat Zacks #3 (Hold), menandakan bahwa saham ini layak dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang dengan risiko yang sudah diperhitungkan.