Inovasi Proses Daur Ulang Enzimatik PET Kurangi Biaya dan Dampak Lingkungan

Plastik PET adalah jenis plastik yang paling banyak digunakan di dunia, namun daur ulangnya masih menjadi tantangan besar karena sulitnya mengolah beberapa jenis limbah plastik seperti plastik berwarna dan tekstil. Metode daur ulang mekanis selama ini tidak efektif untuk sejumlah limbah PET tersebut. Sebagai solusi, tim ilmuwan dari NREL, Universitas Massachusetts Lowell, dan Universitas Portsmouth mengembangkan teknologi daur ulang enzimatik yang menggunakan sebuah perubahan kecil tapi penting: mengganti natrium hidroksida dengan amonium hidroksida sebagai bahan kimia utama. Perubahan ini memungkinkan proses daur ulang berlangsung lebih bersih dengan mengurangi penggunaan bahan kimia sebanyak 99 persen dan konsumsi energi sebesar 65 persen, serta menurunkan biaya pengolahan hingga hampir 75 persen, membuat plastik daur ulang menjadi lebih murah dari plastik baru. Selain itu, amonium hidroksida dalam proses ini dapat terregenerasi secara mandiri sehingga menghilangkan kebutuhan untuk menambah bahan kimia segar secara terus-menerus. Teknologi ini juga memperbaiki proses pengolahan plastik melalui metode ekstrusi dan pendinginan yang dioptimalkan. Walaupun teknologi ini belum diterapkan secara industri, para peneliti optimis bahwa inovasi ini dapat membuka jalan bagi daur ulang plastik PET yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis, yang sangat penting untuk mengatasi masalah polusi plastik global.