Courtesy of SCMP
Meta Rekrut Talenta AI China untuk Kembangkan Superintelligence Pribadi
Menginformasikan tentang pembentukan Meta Superintelligence Labs dan perekrutan talenta AI China terkemuka untuk mendorong pengembangan kecerdasan buatan generasi berikutnya di Meta.
04 Jul 2025, 06.00 WIB
29 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Meta merekrut banyak talenta dari universitas terkemuka di China untuk lab AI barunya.
- Mark Zuckerberg berambisi mengembangkan kecerdasan buatan yang dapat diakses oleh semua orang.
- Tindakan perekrutan agresif Meta menciptakan ketegangan dengan pesaing seperti OpenAI.
Washington, Amerika Serikat - Meta Platforms baru-baru ini membentuk sebuah unit baru bernama Meta Superintelligence Labs (MSL) yang bertujuan untuk mengembangkan model kecerdasan buatan generasi berikutnya. CEO Mark Zuckerberg memimpin inisiatif ini dengan visi menghadirkan personal superintelligence yang dapat diakses oleh semua orang di dunia.
Dari 11 perekrutan yang diumumkan secara resmi di MSL, tujuh berasal dari China, semuanya lulusan universitas bergengsi seperti Tsinghua University, Peking University, Zhejiang University, dan University of Science and Technology of China. Mereka kemudian melanjutkan studi dan karier di Amerika Serikat, menambah kekuatan intelektual di perusahaan Meta.
Peran besar para peneliti asal China ini memicu perbincangan di industri teknologi, bahkan Nvidia menyebutkan bahwa separuh dari seluruh peneliti AI di dunia adalah orang China. Hal ini dianggap sangat penting dalam mempengaruhi arah dan persaingan dalam pengembangan AI global.
Meta juga diketahui melakukan perekrutan agresif dengan memberi tawaran bonus tanda tangan yang sangat tinggi, hingga 100 juta dolar AS, untuk menarik talenta dari startup dan perusahaan lain. Taktik ini telah menimbulkan ketegangan dengan pesaing mereka, OpenAI.
Sam Altman, CEO OpenAI, secara terbuka mengkritik strategi perekrutan Meta dalam sebuah memo internal, menyoroti persaingan yang ketat dan upaya besar yang dilakukan untuk mengamankan sumber daya manusia terbaik dalam perlombaan mengembangkan teknologi AI canggih.
--------------------
Analisis Kami: Meta dengan cepat mengonsolidasikan talenta AI asal China yang memiliki latar belakang kuat, memperlihatkan pendekatan agresif untuk memimpin pasar AI. Namun, fokus utama perusahaan harus tetap pada etika dan keseimbangan geopolitik agar pengembangan teknologi tidak menciptakan risiko keamanan dan kerusakan reputasi jangka panjang.
--------------------
Analisis Ahli:
Jensen Huang: 50% peneliti AI dunia adalah orang China yang secara besar-besaran mempengaruhi lanskap teknologi global.
Sam Altman: Memberikan bonus besar mencapai US$100 juta adalah taktik yang keliru dan merusak budaya perusahaan.
--------------------
What's Next: Persaingan antara perusahaan teknologi besar untuk mendapatkan talenta AI unggulan akan semakin memanas, sehingga dapat memicu inovasi yang lebih cepat sekaligus meningkatkan ketegangan geopolitik dalam sektor teknologi.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/tech/big-tech/article/3316858/metas-ai-lab-stacked-chinese-talent-drawing-attention-back-home?module=top_story&pgtype=section#comments
[1] https://www.scmp.com/tech/big-tech/article/3316858/metas-ai-lab-stacked-chinese-talent-drawing-attention-back-home?module=top_story&pgtype=section#comments
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang mengumumkan pembentukan Meta Superintelligence Labs?A
Pembentukan Meta Superintelligence Labs diumumkan oleh Mark Zuckerberg.Q
Berapa banyak rekrut yang berasal dari universitas China di Meta Superintelligence Labs?A
Tujuh dari sebelas rekrut yang dipublikasikan berasal dari universitas di China.Q
Apa tujuan dari Meta Superintelligence Labs?A
Tujuan dari Meta Superintelligence Labs adalah mengembangkan model generasi berikutnya untuk Meta.Q
Siapa CEO OpenAI yang mengkritik tindakan Meta?A
CEO OpenAI yang mengkritik tindakan Meta adalah Sam Altman.Q
Apa yang dikatakan CEO Nvidia tentang peneliti AI asal China?A
CEO Nvidia, Jensen Huang, mengatakan bahwa 50 persen peneliti AI di dunia adalah orang China.