Courtesy of YahooFinance
SEC Tunda Peluncuran ETF Digital GDLC untuk Atur Regulasi Lebih Baik
Menjelaskan alasan di balik penghentian sementara peluncuran ETD GDLC oleh SEC dan konteks regulasi ETF aset digital yang sedang berkembang.
04 Jul 2025, 03.15 WIB
72 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penundaan peluncuran GDLC oleh SEC adalah untuk memastikan pengembangan standar listing yang tepat untuk ETF digital.
- GDLC mengandung dua aset digital, XRP dan Cardano, yang saat ini tidak memiliki ETF masing-masing.
- Grayscale tetap berkomitmen untuk melanjutkan proses listing GDLC meskipun terjadi penundaan.
Washington, Amerika Serikat - Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat baru-baru ini menghentikan sementara peluncuran Grayscale Digital Large Cap Fund (GDLC), sebuah ETF yang berbasis pada CoinDesk 5 Index. Meskipun awalnya disetujui oleh staf tanpa voting dari para komisaris, SEC memutuskan untuk mengkaji ulang persetujuan tersebut sebelum benar-benar meluncurkan ETF ini. Langkah ini bukan karena alasan politik, melainkan lebih pada alasan administratif dan regulasi.
GDLC berisi beberapa aset digital terkenal seperti Bitcoin, Ethereum, XRP, Cardano, dan Solana. Namun, beberapa di antaranya seperti XRP dan Cardano belum pernah memiliki ETF mereka sendiri, berbeda dengan Bitcoin dan Ethereum yang sudah lama memiliki ETF. SEC tampaknya ingin memastikan bahwa mereka membuat aturan dan standar yang jelas untuk ETF aset digital, terutama untuk yang belum pernah ada sebelumnya.
Penghentian sementara juga memberi waktu pada SEC untuk menyusun standar listing yang tepat untuk ETF digital lain yang menggunakan mekanisme serupa. Ini penting agar peluncuran ETF berikutnya bisa sesuai dengan aturan dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. SEC juga memiliki tenggat waktu untuk menilai aplikasi ETF terkait XRP, ADA, dan SOL di tahun ini.
Para ahli seperti James Seyffart dari Bloomberg Intelligence menyatakan bahwa penundaan ini tidak biasa. Dia menduga SEC belum ingin ada peluncuran ETF menggunakan proses 19b-4 sampai mereka punya aturan resmi, atau mungkin ingin meninjau struktur spesifik dari fund GDLC itu sendiri agar sesuai dengan regulasi yang ada.
Grayscale sebagai pengelola GDLC menyatakan bahwa mereka terus berkomitmen untuk meluncurkan ETF ini dan sedang aktif bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk memenuhi persyaratan regulator. Mereka berharap segera bisa memberikan update terbaru dan melanjutkan proses peluncuran GDLC di bursa saham NYSE Arca.
Sumber: https://finance.yahoo.com/news/secs-pause-grayscale-fund-likely-201511841.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan penundaan peluncuran Grayscale Digital Large Cap Fund (GDLC)?A
Penundaan peluncuran GDLC disebabkan oleh alasan administratif dan bukan politik.Q
Mengapa SEC memutuskan untuk meninjau kembali persetujuan GDLC?A
SEC memutuskan untuk meninjau kembali persetujuan GDLC untuk mengembangkan standar listing bagi ETF lainnya.Q
Apa saja aset digital yang termasuk dalam GDLC?A
GDLC terdiri dari Bitcoin, Ethereum, XRP, Cardano, dan Solana.Q
Apa pernyataan resmi dari Grayscale mengenai penundaan ini?A
Grayscale menyatakan bahwa penundaan itu 'tidak terduga' tetapi mencerminkan sifat dinamis dan berkembangnya regulasi di sekitar produk aset digital.Q
Apa yang diharapkan SEC dapat dilakukan dengan penundaan ini?A
SEC diharapkan dapat mengembangkan kerangka kerja untuk aset digital dalam kemasan ETF dan meninjau aspek tertentu dari struktur fund itu sendiri.Artikel Serupa
Finansial
18 hari lalu
25 dibaca
SEC Tinjau Ulang Persetujuan Konversi Dana Kripto Grayscale Menjadi ETF
Finansial
1 bulan lalu
120 dibaca
Ketidakpastian Regulasi SEC Menghambat Peluncuran ETF Kripto dengan Staking Rewards
Finansial
4 bulan lalu
49 dibaca
Regulator AS, dalam langkah yang tidak biasa, mengungkapkan kekhawatiran tentang ETF kredit swasta yang baru.
Finansial
5 bulan lalu
158 dibaca
Kenyataan tentang ETF XRP semakin dekat setelah SEC mengakui pengajuan tersebut.
Finansial
5 bulan lalu
276 dibaca
Aplikasi ETF Solana Masuk ke Tahap Selanjutnya dalam Tinjauan SEC
Finansial
5 bulan lalu
51 dibaca