Artikel - Britania harus sejalan dengan AS dalam perdagangan daripada mengejar UE, kata pembantu Trump.

Seorang penasihat ekonomi senior untuk Presiden terpilih AS, Donald Trump, Stephen Moore, mengatakan bahwa Inggris sebaiknya menjalin hubungan perdagangan yang lebih dekat dengan Amerika Serikat daripada dengan Uni Eropa. Moore berpendapat bahwa model ekonomi Uni Eropa bersifat "sosialis" dan jika Inggris lebih fokus pada hubungan ekonomi dengan Uni Eropa, maka AS mungkin akan kurang tertarik untuk membuat kesepakatan perdagangan bebas dengan Inggris. Ia percaya bahwa Inggris akan lebih baik jika mengikuti model ekonomi Amerika yang lebih bebas.

Di sisi lain, Gubernur Bank of England, Andrew Bailey, mendorong pemerintah baru Inggris untuk memperbaiki hubungan dengan Uni Eropa. Meskipun pemerintah Inggris tidak berencana untuk bergabung kembali dengan pasar tunggal atau serikat pabean Uni Eropa, Perdana Menteri Keir Starmer ingin meningkatkan hubungan perdagangan dan diplomatik dengan blok tersebut. Menteri Keuangan Rachel Reeves juga menyatakan pentingnya "mengatur ulang" hubungan Inggris dengan Uni Eropa dan berharap dapat bekerja sama dengan Trump untuk memperkuat hubungan perdagangan.--------------------

Analisis Ahli:

Sumber: https://finance.yahoo.com/news/britain-align-us-trade-rather-091833844.html

Britania harus sejalan dengan AS dalam perdagangan daripada mengejar UE, kata pembantu Trump.

Artikel Serupa

Di bawah ancaman tarif Trump, Inggris mencatat defisit perdagangan barang yang jarang terjadi dengan AS.

Bailey dari BoE 'optimis' tentang aturan modal baru, meskipun ada kekhawatiran dari AS.

Portugal menyerukan dialog yang lebih dalam antara UE dan AS untuk menghindari tarif yang merugikan.

China dan Inggris memulai kembali pembicaraan ekonomi dan keuangan setelah jeda selama 6 tahun.

Menteri Keuangan Inggris memulai kunjungan ke China.

Reeves Berusaha Memperdalam Hubungan dengan China Setelah Minggu Kacau di Pasar Inggris

Inggris akan sebagian besar menghindari masalah tarif dengan AS, kata para ekonom: jajak pendapat Reuters.