Courtesy of CNBCIndonesia
Dukungan Besar Masyarakat China untuk Elon Musk Lawan Trump di Politik AS
Menggambarkan reaksi masyarakat China yang mendukung Elon Musk dalam konflik politik dengan Donald Trump serta potensi pembentukan partai baru oleh Musk di Amerika Serikat.
04 Jul 2025, 16.35 WIB
72 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Dukungan Elon Musk di China menunjukkan pengaruh besar inovator asing.
- Ketegangan politik antara Musk dan Trump mencerminkan perdebatan lebih luas tentang inovasi dan kebijakan industri.
- Popularitas Tesla di China menunjukkan potensi pasar mobil listrik yang berkembang pesat.
Jakarta, Indonesia - Ketegangan antara Elon Musk dan Donald Trump soal RUU ekonomi Amerika Serikat mendapatkan perhatian besar di China. Publik China ramai-ramai memberikan dukungan melalui media sosial Weibo dengan tagar viral yang mendukung rencana Musk membangun partai baru di AS.
Musk menentang RUU yang didukung Trump karena ia percaya RUU tersebut akan merusak ekonomi dan meningkatkan pengangguran, khususnya terkait kenaikan pajak untuk energi terbarukan dan subsidi batu bara. Trump pun membalas kritik Musk dengan keras lewat media sosialnya.
Sosok Musk sangat populer di China, terutama karena pengaruhnya dalam teknologi dan bisnis seperti Tesla, SpaceX, dan xAI. Tesla bahkan jadi merek mobil listrik Barat yang paling kuat di pasar China, dengan pabrik terbesar yang berlokasi di Shanghai.
Dukungan di China juga didorong oleh tren masyarakat yang menghargai inovator teknologi Amerika, serta hubungan dekat Musk dengan pejabat tinggi China seperti Perdana Menteri Li Qiang. Bahkan ibu Musk, Maye, juga dikenal sebagai selebritas di media sosial China.
Perselisihan ini pun menunjukkan betapa kompleks dan terbukanya interaksi politik dan bisnis global, dengan Musk tetap menjadi figur sentral yang banyak mendapat simpati di berbagai negara, meski menghadapi kritik dari tokoh politik seperti Trump.
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250704161856-37-646382/elon-musk-mendadak-jadi-idola-di-china-usai-kritik-trump