Courtesy of Forbes
Serangan menggunakan drone kamikaze Lancet yang sebelumnya sangat efektif bagi Rusia kini mengalami penurunan yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah drone interceptor FPV milik Ukraina yang berhasil mengubah dinamika konflik. Lancet dapat menyerang target dari jarak jauh dan efektif dalam menghancurkan artileri Ukraina, tetapi jumlah serangan yang tercatat menurun drastis dari 180 serangan di bulan Agustus menjadi hanya 24 di bulan November. Meskipun drone interceptor tidak banyak menjatuhkan Lancet, mereka berhasil menghancurkan drone pengintai dan komunikasi yang membantu Lancet menemukan target.
Ukraina kini menggunakan banyak drone quadcopter interceptor yang lebih canggih, yang membuatnya lebih sulit bagi Rusia untuk melakukan pengintaian. Selain itu, Ukraina juga menargetkan operator drone Rusia dengan sistem perang elektronik. Dengan meningkatnya kemampuan drone interceptor, Ukraina berpotensi mendapatkan keunggulan dalam pengintaian dan serangan presisi. Kedua belah pihak kini terlibat dalam perlombaan teknologi untuk meningkatkan kemampuan drone mereka, dan jika Ukraina terus berhasil, mereka mungkin akan mendominasi kemampuan pengintaian di medan perang.