Courtesy of YahooFinance
Ericsson Modernisasi Jaringan LMT Dorong 5G Standalone di Latvia
Mendorong modernisasi infrastruktur jaringan inti LMT dengan solusi cloud-native Ericsson untuk mempercepat penerapan 5G Standalone di Latvia serta meningkatkan kemampuan layanan digital yang lebih fleksibel dan inovatif.
04 Jul 2025, 20.45 WIB
33 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kerja sama antara Ericsson dan LMT menunjukkan pentingnya modernisasi jaringan untuk mendukung layanan 5G.
- Solusi cloud-native memberikan fleksibilitas dan efisiensi yang diperlukan dalam lingkungan telekomunikasi yang cepat berubah.
- Ericsson terus berinvestasi dalam inovasi untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di pasar jaringan dan telekomunikasi.
Riga, Latvia - Ericsson dipilih oleh perusahaan telekomunikasi terbesar di Latvia, Latvijas Mobilais Telefons (LMT), untuk memperbarui infrastruktur jaringan inti mereka. Tujuannya adalah untuk membangun fondasi yang kuat dalam penerapan layanan 5G Standalone (5G SA) secara nasional. Dengan mengadopsi solusi cloud-native dari Ericsson, LMT dapat meningkatkan fleksibilitas, skalabilitas, dan inovasi dalam layanan digital mereka.
Upgrade ini fokus pada migrasi dari sistem legacy ke arsitektur jaringan berbasis layanan yang lebih gesit dan future-proof. Salah satu langkah penting adalah penggunaan Unified Data Management (UDM) yang akan menggantikan sistem lama seperti HLR dan HSS. Selain itu, LMT akan memindahkan sistem IP Multimedia Subsystem (IMS) dari perangkat fisik ke platform cloud milik Ericsson untuk meningkatkan layanan suara dan multimedia.
Kemitraan jangka panjang antara Ericsson dan LMT menandai awal pemanfaatan teknologi UDM secara luas dalam grup Telia, yang membantu memperkuat posisi Ericsson sebagai pemimpin modernisasi jaringan di Eropa Utara. Selain itu, solusi Network Functions Virtualization Infrastructure (NFVI) disiapkan agar LMT dapat menjalankan fungsionalitas jaringan secara virtual dan cloud-native, meningkatkan kecepatan dan efisiensi operasional.
Ericsson juga mengembangkan produk inovatif seperti Ericsson On-Demand, sebuah solusi 5G core network berbasis SaaS yang bekerja bersama Google Cloud. Ini memungkinkan penyedia jasa komunikasi untuk mengelola jaringan mereka dengan biaya lebih rendah dan kemampuan skalabilitas yang cepat di tengah kebutuhan pasar yang dinamis. Namun, Ericsson juga menghadapi tantangan dari kompetitor seperti Huawei dan Nokia serta tekanan geopolitik yang memengaruhi penjualan di pasar seperti China.
Secara umum, langkah LMT untuk beralih ke jaringan core cloud-native dengan dukungan Ericsson mempercepat pertumbuhan ekonomi digital Latvia dan mempersiapkan jaringan yang lebih cepat, cerdas, dan mudah beradaptasi sesuai kebutuhan pengguna masa depan. Sementara Ericsson terus fokus pada inovasi dan ekspansi bisnis, kinerjanya di pasar global tetap menghadapi beberapa risiko dan persaingan yang ketat.
Sumber: https://finance.yahoo.com/news/ericsson-lmt-partner-cloud-native-134500952.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan dari kerja sama antara Ericsson dan LMT?A
Tujuan dari kerja sama ini adalah untuk memodernisasi infrastruktur jaringan inti LMT dan mendukung penerapan layanan 5G di seluruh Latvia.Q
Apa yang dimaksud dengan solusi cloud-native yang diterapkan oleh LMT?A
Solusi cloud-native yang diterapkan oleh LMT memungkinkan arsitektur yang lebih fleksibel dan siap untuk masa depan, serta mendukung fungsi jaringan yang divirtualisasi.Q
Mengapa modernisasi jaringan inti penting bagi penyedia layanan telekomunikasi?A
Modernisasi jaringan inti penting untuk memastikan peluncuran dan integrasi layanan generasi berikutnya yang lancar dan efisien.Q
Apa tantangan yang dihadapi Ericsson dalam bisnisnya saat ini?A
Tantangan yang dihadapi Ericsson termasuk penurunan pendapatan di China, masalah rantai pasokan, dan persaingan ketat dari Huawei dan Nokia.Q
Apa manfaat dari solusi Ericsson On-Demand bagi penyedia layanan komunikasi?A
Manfaat dari solusi Ericsson On-Demand termasuk kemampuan untuk dengan cepat menerapkan dan menskalakan jaringan inti, serta mengurangi biaya operasional.